ACIS 2018: Level Korporasi Besar Disarankan Belajar dari Startup
Perusahaan-perusahaan di abad 21 dituntut harus inovatif, lincah (agile) dan berpusat pada pelanggan
14 November 2018 21:33 WIB

Indrawan Nugroho, Chairman Asia Corporate Innovation Summit | ist |
JAKARTA, JITUNEWS.COM – Untuk kedua kalinya, Asia Corporate Innovation Summit (ACIS) 2018 kembali digelar, kali ini di Mawar Ballroom, Balai Kartini, Jakarta, Rabu (14/11).
Dengan mengusung tema Corporate Startup: Build Your New Engine of Growth, ajang konferensi internasional ini menghadirkan sejumlah pembicara top dunia di bidang manajemen.
Indrawan Nugroho, Chairman Asia Corporate Innovation Summit, mengatakan, saat ini, startup sedang jadi primadona. Kecepatannya bertumbuh secara eksponensial dan kemampuannya menggoyang industri dan menggeser tahta penguasa pasar membuat gaya bisnis startup tidak bisa diabaikan.
Indonesia Segera Punya Startup Unicorn Setelah Go-Jek
Karenanya, kata Indrawan, perusahaan-perusahaan di abad 21 harus inovatif, lincah (agile) dan berpusat pada pelanggan. Apalagi, perusahaan-perusahaan tersebut telah melakukan investasi yang tidak sedikit untuk berinovasi.
“Kami berharap ACIS 2018 ini dapat membantu perusahaan-perusahaan di Asia, khususnya Indonesia menemukan cara inovatif mentransformasi perusahaannya dan sumber daya manusia di dalamnya untuk dapat menjawab tantangan industri di abad 21 ini,” tutur Indrawan saat ditemui awak media, di Balai Kartini, Rabu (14/11).
Pria yang karib disapa Indra ini melanjutkan, di ajang ACIS 2018 ini juga, perusahaan-perusahaan yang telah mapan, terutama level korporasi besar disarankan untuk belajar dari startup. Namun demikian, kata Indra, tidak semudah menyederhanakan hal tersebut. Pasalnya, perusahaan yang telah mapan terlanjur nyaman dengan pencapaiannya saat ini, terikat dengan pola bisnis legacy-nya saat ini, serta telah melakukan investasi yang tidak sedikit untuk berinovasi.
“Kita bicara tentang coorporate startup, kita tahu di Indonesia ini perusahaan-perusahaan itu sudah mulai menyadari bahwa industrinya itu sudah semakin jenuh dengan pemain baru. Dengan berkembangnya teknologi, membuat pemain-pemain lama yang besar yang tadinya sudah menikmati profit, revenue pada level nyaman akhirnya harus sadar bahwa mereka harus berubah. Kenapa? Karena startup yang kecil-kecil ini sudah menggerogoti pasar, dan yang menarik itu datang bukan dari industri yang sama, tapi industri yang berbeda. Maka dari itu, hari ini kita akan mencari jawaban, bagaimana perusahaan-perusahaan besar itu bisa berinovasi seperti startup, dan bagaimana caranya karyawan di perusahaan-perusahaan itu punya mind set layaknya founder startup,” beber Indra.
Sebagai informasi, ACIS 2018 tahun ini menghadirkan 5 top executive perusahaan kelas dunia, dengan topik dan solusi yang saling menguatkan, seperti Indranil Roy, Executive Director Deloitte Southeast Asia; Kapil Kane, Director of Innovation INTEL China; Peter Williams, Director of Business Treasury CITI; Wesley Harjono, President Director Plug and Play Indonesia; dan, Fauzan Feisal, CEO Amoeba Telkom Indonesia.
ACIS 2018 sendiri diinisiasi dan diselenggarakan oleh CIAS (Corporate Innovation Asia), sebuah perusahaan konsultan inovasi korporat yang berdomisili di Jakarta (www.cias.co). CIAS membantu perusahaan dalam mendesain dan mengimplementasikan inovasi untuk mendorong kinerja bisnis.
Sudirman Said: Startup Gila-gilaan Jadi Jalan Tol Produk Global
Penulis | : | Riana |