Menko PMK Buka Puasa Bersama Tokoh Lintas Agama, Berdialog Soal Keberagaman
asalah perbedaan yang terus menggema dan meluas semakin lama dikhawatirkan dapat menggerus rasa nasionalisme dan persatuan bangsa
31 Mei 2018 00:30 WIB

Menko PMK, Puan Maharani | Kemenko PMK |
“Semoga dengan acara ini, sambil buka puasa bersama, kita tandai pula kebangkitan Majelis Reboan selaku pemelihara keberagaman Indonesia,” kata Menko PMK menutup sambutannya.
Menurut sejarahnya, sebagai Guru Bangsa, Gus Dur dan Cak Nur sudah lama saling kenal. Keduanya saling asah gagasan dalam forum yang diberi nama Majelis Reboan. Sebuah forum yang lahir sebagai bentuk arus sungai kecil yang membutuhkan saluran untuk mengalir alamiah.
Perihal kebebasan berpikir untuk saling asah gagasan jelas menjadi keutamaan perihal kebebasan berpikir untuk saling asah gagasan jelas menjadi keutamaan Majlis Reboan. Selain Gus Dur dan Cak Nur, Majelis Reboan juga mengumpulkan para tokoh lintas agama dan kaum intelektual. Mereka semua berkumpul dan menamakan diri sebagai teman sealiran, sepemikiran dan seide.
Soal Takjil #2019GantiPresiden, Pengamat: Tidak Tepat Berpolitik Gunakan Idiom Agama
Acara Majelis Reboan pada Rabu petang ini mengambil tema puasa dan maknanya berdasarkan perspektif masing-masing agama. Turut hadir dalam acara yang ditutup dengan buka puasa bersama ini antara lain Wakapolri, Syafruddin; Wakil Ketua MPR RI, Ahmad Basarah; Ketua Wantimpres, Sri Adiningsih; Ketua ICMI, Jimly Asshidiqie; Anggota Wantimpres, Sidarto Danusubroto; Para Penggiat Majelis Reboan antara lain: Hajrianto Thohari, Aristides Katoppo, Yenny Wahid, Elza Pedi Taher, T. Rahmita Utami, Nasihin Masa, Teguh Joewarno, Erick Satria wardhana, Pdt. Rasid Rahman, Hamid Basyaib, Ricki Rahmad, Pratiwi Tadja, Hilmi Rahman, penggiat Paramadina; dan para pemimpin redaksi media cetak, online, dan elektronik nasional
Penulis | : | Aurora Denata |