Tujuh Liang Lahad Teroris Ditutup Paksa Warga, Risma Tunggu Fatwa MUI
Warga kawasan Putat Jaya berbondong-bondong menutup laing yang rencananya digunakan untuk memakamkan tujuh teroris pelaku bom di Surabaya.
20 Mei 2018 04:57 WIB

Tri Rismaharini | detik.com |
Risma mengatakan, sejumlah warganya telah menolak pemakaman jenazah di wilayahnya. Dia khawatir, bila dipaksakan, maka akan menimbulkan permasalahan tersendiri.
"Saya ditelepon Pak Kapolrestabes Surabaya. Dia menanyakan soal jenazah itu. Saya katakan tidak berani dimakamkan di Surabaya karena gesekannya besar, ada penolakan warga," kata Risma, pada hari Jumat (18/5).
Risma mengaku sudah mendengar kabar ada sejumlah warga di sekitar Makam Putat Gede, Jarak, Sawahan, Surabaya menolak rencana pemakaman jenazah terduga teroris, Dita oeprianto, kepala keluarga pengeboman di GKI Diponegoro, Gereja Santa Maria Tak Bercela Jalan Ngagel dan GPPS Jalan Arjuna di tempat pemakaman umum setempat.
Ini Alasan NU Anggap Hukuman Mati Tak Tepat Untuk Aman Abdurrahman
Risma mengaku saat ini masih menunggu fatwa dari MUI. Bila fatwa tersebut telah dikeluarkan, pihaknya akan berupaya memberikan penjelasan kepada warga yang selama ini menolak.
Alquran Jadi Barang Bukti, Fadli Zon: Itu Provokasi Terhadap Umat Islam
Penulis | : | Uty Saifin Nuha |