Tujuh Liang Lahad Teroris Ditutup Paksa Warga, Risma Tunggu Fatwa MUI
Warga kawasan Putat Jaya berbondong-bondong menutup laing yang rencananya digunakan untuk memakamkan tujuh teroris pelaku bom di Surabaya.
20 Mei 2018 04:57 WIB

Tri Rismaharini | detik.com |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Tujuh liang lahad untuk memakamkan tujuh teroris yang tewas dalam aksi bom bunuh diri di Surabaya telah disiapkan di kawasan Putat Jaya. Namun, makam akhirnya ditutup paksa warga setempat.
Warga berbondong-bondong mendatangi makam dengan membawa sekop dan cangkul,mengembalikan tanah galian ke dalam lubang kuburan hingga rata dengan tanah.
"Intinya warga keberatan karena salah satu korban ledakan bom di Surabaya, ada (korban) yang merupakan warga kami," ujar Ketua RW 08 Putat Jaya Surabaya Nanang Sugiharta.
Ini Alasan NU Anggap Hukuman Mati Tak Tepat Untuk Aman Abdurrahman
Akibat aksi warga tersebut, pemakaman tujuh jenazah pelaku bom bunuh diri yang sedianya akan dilakukan, pada hari Kamis (17/5) petang oleh Polda Jawa Timur batal dilaksanakan. Hingga Jumat pagi, tujuh jenazah teroris masih belum diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan.
"Walaupun makam umum, ini berada di wilayah kami. Kami sangat keberatan, sedangkan di wilayah pelaku saja tidak diterima, apa lagi kami," kata Nanang.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pun turun tangan. Ia menunggu fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait sejumlah jenazah terduga teroris yang hendak dimakamkan di Surabaya.
Alquran Jadi Barang Bukti, Fadli Zon: Itu Provokasi Terhadap Umat Islam
Penulis | : | Uty Saifin Nuha |