Fakta Seram Awan Kumulonimbus bagi Pesawat Terbang
Kumulonimbus merupakan awan konvektif yang paling aktif karena tumbuh akibat pengangkatan massa udara
31 Desember 2014 16:11 WIB

Awan Kumulonimbus |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Awan kumulonimbus atau cumulonimbus (Cb) diduga menjadi penyebab pesawat AirAsia QZ 8501 hilang kontak dengan air traffic controller (ATC). Pesawat jenis Airbus A320-200 itu dikabarkan memasuki awan kumulonimbus dalam rute perjalanan dari Surabaya ke Singapura.
Di dunia penerbangan awan jenis ini termasuk yang paling ditakuti. Berikut ini adalah fakta seram awan berkode Cb tersebut :
1. Awan yang sangat aktif.
Kepala Bidang Pengkajian Penerapan Teknologi Pembuatan Hujan (BPPT) Tri Handoko Seto mengatakan, kumulonimbus merupakan awan konvektif yang paling aktif karena tumbuh akibat pengangkatan massa udara akibat adanya suplai uap air yang sangat banyak dan atmosfer yang labil
2. Awan yang punya banyak kandungan es yang masif.
Kandungan es yang sangat banyak dan adanya arus naik atau updraft dan arus turun atau downdraft yang cukup kuat maka jika pesawat masuk ke Cb akan sangat berbahaya bisa membuat mesin pesawat jadi beku.
3. Awan ini muncul di ketinggian antara 38 ribu-40 ribu kaki. Belum bisa benar-benar dipastikan apakah awan ini satu-satunya penyebab pesawat tidak terdeteksi lagi atau hilang.
Cuaca Buruk Melanda Manado, Lion Air Gagal Mendarat
4. Pesawat akan mengalami turbulensi hebat.
Bila pilot tidak bisa menghindar awan kumulonimbus ini maka pesawat akan mengalami turbulensi atau guncangan hebat bila menerjang awan kumulonimbus. Pesawat menjadi tidak stabil dan sangat mungkin terjatuh.
Pesawat Dilarang Terbang 24 April - 1 Juni, Politikus Demokrat: Pemerintah Memahami Situasi
Penulis | : | Ali Hamid |