Rencana Pembunuhan Ahok Jadi Salah Satu Alasan Diblokirnya Telegram
Hal tersebut dibenarkan oleh Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Samuel Abrijani.
18 Juli 2017 22:28 WIB

Ahok dan Nana Riwayati | ist |
JAKARTA, JITUNEWS.COM- Salah satu alasan aplikasi telegram diblokir adalah adanya ancaman pembunuhan terhadap mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Hal tersebut disampaikan oleh Dirjen Aplikasi Informatika, Samuel Abrijani Pangarepan. Rencana pembunuhan terhadap Ahok dibarengi dengan rencana pengeboman mobil dan tempat ibadah pada 23 Desember tahun 2015 yang lalu.
Data yang diperoleh berasal dari Densus. "Data ini kami terima dari Densus. Jadi untuk detail ancaman itu Densus yang tahu," ujar Samuel dikutip dari Kompas.com, Selasa (18/7).
Kapolri: Pemblokiran Telegram karena Banyak Digunakan Teroris
Aplikasi telegram, Samuel melanjutkan sudah digunakan oleh teroris atau kelompok radikal sejak tahun 2015. "Dari semua aksi yang terungkap, hanya dua yang tidak memakainya (telegram)," bebernya.
Pria Ini 20 Tahun Memakai Baju Wanita Untuk Membahagiakan Ibunya
Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga menyatakan bahwa aplikasi telegram mempunyai banyak fitur yang lebih sering digunakan oleh jaringan terorisme dan juga untuk menyebarkan paham-paham radikal.
10 Chat Driver Ojek Online ini Bikin Kamu Ngakak
Jeremy Thomas Sebut Anaknya Akhirnya Akui Ada Bukti Transfer Transaksi
"Pemblokiran Telegram dilakukan karena sistem komunikasi ini banyak digunakan oleh banyak kelompok teroris. Hal ini terlihat dari kasus-kasus sebelumnya seperti kasus bom di Jalan Thamrin Jakarta, Bandung dan penusukan di Medan dan Falatehan. Semua berkomunikasi menggunakan aplikasi Telegram," ungkap Jenderal Tito, di Jakarta, Senin 17 Juli 2017 yang lalu.
Setya Novanto Nilai Keputusan Pemblokiran Telegram Sudah Tepat
Penulis | : | Ratna Wilandari |