Bulog Luncurkan Gerakan Stabilisasi Pangan
Ia menjelaskan bahwa gerakan ini merupakan inisiatif perum Bulog guna menjaga dan mengupayakan adanya stabilisasi harga dan pasokan pangan.
17 Mei 2017 10:26 WIB

Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti dan Mendag Enggartiasto Lukita saat peluncuran gerakan stabilisasi pangan di gudang Bulog Divre DKI di Kelapa Gading Jakarta, Rabu (17/5/2017). | Jitunews/Siprianus Jewarut |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Bulog Hingga saat terus mengupayakan sejumlah langkah strategis guna menjaga stabilitas harga pangan di pasar, terutama menjelang bulan Ramadhan. Salah satu gebrakan yang saat ini dilakukan oleh pihak Badan Urusan Logistik (Bulog) adalah dengan meluncurkan gerakan stabilisasi pangan.
Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan bahwa gerakan stabilisasi pangan ini merupakan sebuah gerakan bersama dan serentak dilakukan di seluruh Indonesia. Gerakan ini akan dipusatkan di Bulog Divre DKI di Kelapa Gading Jakarta.
Ia menjelaskan bahwa gerakan ini merupakan inisiatif perum Bulog guna menjaga dan mengupayakan adanya stabilisasi harga dan pasokan pangan.
Jaga Keberlanjutan Langkah Serapan Gabah, Bulog Lakukan Sinergi Dengan PT. Pertani
“Gerakan ini akan kita lakukan selama 2 minggu penuh dan berlangsung serentak di seluruh Indonesia,” kata Djarot Kusumayakti saat peluncuran gerakan stabilisasi pangan di gudang Bulog Divre DKI di Kelapa Gading Jakarta, Rabu (17/5).
Komoditas yang akan dijual dalam gerakan ini adalah beras (kualitas medium dan premium), gula, minyak goreng,daging beku,bawang merah,bawang putih, serta komoditas lokal lainnya.
“Komoditas-komoditas ini akan dijual melalui berbagai outlet, salah satunya adalah melalui rumah pangan kita(RPK), yang merupakan binaan Bulog dengan mekanisme titip jual,” demikian katanya.
Dalam menyukseskan program tersebut Bulog telah menyiapkan stok yang cukup. Total stok beras Bulog disiapkan di setiap gudang dengan total sebanyak 2 juta ton, gula 320 ribu ton, daging beku 37.500 ton, minyak goreng 207 ribu liter, bawang merah 60 ton, bawang putih 62 ton.
“Khusus untuk bawang merah dan bawang putih akan terus bertambah stoknya dengan penyerapan dari produksi dalam negeri maupun impor,” ujarnya.
Selain dijual melalui RPK, bahan pangan tersebut juga dijual melalui “Mobile Bazaar” dengan sasaran tempat-tempat keramaian seperti pasar, pemukiman penduduk. Selain itu pihak Bulog juga akan bermitra dengan asosiasi-asosiasi ataupun instansi-instansi seperti PGRI, yayasan, pesantren. Selain itu kerjasama dengan penjual juga dilakukan dengan mekanisme titip jual.
“Harapan kami dengan adanya gerakan ini dapat memberikan akses yang mudah bagi masyarakat terhadap komoditi yang murah, sehingga menjelang bulan Ramadhan pasokan dana harga komoditas pangan akan lebih stabil,” tukasnya.
Bulog Galakan Pilot Project Pengolahan Jagung Menjadi Pakan Ternak
Penulis | : | Siprianus Jewarut, Vicky Anggriawan |