JAKARTA, JITUNEWS.COM - Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI), Abdullah Mansuri mengatakan bahwa terjadinya fluktuasi harga pangan di pasar saat ini lebih dikarenakan belum adanya keseimbangan antara hasil produksi pangan di tingkat petani (hulu) dan besaran konsumsi masyarakat di tingkat hilir.

“Seperti halnya yang terjadi setiap kali kita menghadapi lebaran, permintaan konsumsi masyarakat meningkat dengan sangat signifikan, sementara produksi masih terbatas,” kata Abdullah Mansuri saat dihubungi Jitunews.com, Senin (15/5).

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pemerintah perlu belajar dari pengalaman yang terus berulang dari tahun ke tahun, terkait dengan lonjakan harga pangan menjelang hari-hari besar keagamaan.

Herman Khoerun Sebut DPR Dukung Penuh Upaya Peningkatan Produksi di Sektor Pangan

“Rata-rata kenaikan harga itu terjadi karena tingginya permintaan konsumsi masyarakat sementara ketersediaan pasokan masih terbatas,” imbuhnya.

Menurutnya, pemerintah perlu memiliki rencana jangka panjang dalam mengendalikan kondisi harga pangan di pasar. Perlu ada langkah perbandingan kisaran konsumsi masyarakat dari tahun ke tahun serta menakar sejauh mana produktivitas hasil di sektor pangan.

“Kalau dilihat masih ada ruang, yang tidak bisa dipenuhi oleh produksi dalam negeri maka lakukan impor, dari pada harga melonjak tinggi saat hari-hari besar keagamaan. Dan itu yang sering kali terjadi,” ujarnya.

Ia juga berharap agar langkah pemerintah saat ini dengan sejumlah solusinya mampu mengendalikan harga pangan di pasar, terutama mengantisipasi terus meningkatnya permintaan konsumsi mamsyarakat menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri yang akan datang.

Jelang Ramadhan, Harga Bahan Pangan di Pasar Senen Sedikit Naik

• 1