Dari Kulit Kopi, Petani Desa Ini Ciptakan Pakan Ternak Berprotein Tinggi
Inovasi tersebut muncul setelah kelompok tani desa setempat bekerja sama dengan BPTP (Badan Pengkajian Teknologi Pertanian) Jawa tengah
10 Februari 2017 15:22 WIB

Warto saat ditemui Jitunews.com di gudang tempat pembuatan olahan pakan ternak. | Jitunews/Rofiq Hudawiy |
BOYOLALI, JITUNEWS.COM - Masyarakat selama ini mengenal Boyolali sebagai salah satu kabupaten penghasil susu terbaik di Indonesia. Hal itu tidak lepas dari peran mayoritas penduduknya yang beternak sapi perah. Ada salah satu desa di Boyolali berbeda. Desa ini membuat susu produksi Boyolali lebih berkualitas daripada susu lainnya yaitu karena pakan ternak khususnya sapi di daerah ini mengandung protein yang tinggi.
Desa Banyuanyar, Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali contohnya, desa ini berhasil berinovasi menciptakan pakan sapi berprotein tinggi hanya dari limbah kulit kopi. Kulit kopi yang diperoleh dari sebagian besar warganya yang merupakan petani kopi di desa ini.
"Terakhir dicek di laboratorium, kandungan protein dalam pakan hasil kreasi kami ini mencapai 12,8 %. Harga jualnya sangat ekonomis yaitu Rp 125.000 per karung ukuran 50 kg bagi yang tergabung dalam kelompok tani kita, dan Rp 130.000 per karung untuk luar kelompok tani kita. Ini sangat ekonomis, karena di luar yang kandungan proteinnya hanya 10% harganya tetap lebih ekonomis ini bagi peternak," ucap Warto yang merupakan ketua kelompok tani setempat saat ditemui Jitunews.com di gudang pembuatan olahan pakan ternak tersebut.
Sektor Perunggasan Dirudung Banyak Masalah, Ini Keluhan Peternak
Ia menjelaskan bahwa inovasi tersebut muncul setelah kelompok tani desa setempat bekerja sama dengan Badan Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa tengah beberapa tahun yang lalu dalam pengembangan inovasi dan kreativitas pertanian. Atas kerja sama itulah belasan hektar lahan pertanian di desa ini dapat menghasilkan padi dengan kualitas bagus.
"Alhamdulillah pada bulan April desa kami mewakili Jawa Tengah dalam perlombaan agro pertanian secara nasional," pungkasnya.
Penulis | : | Rofiq Hudawiy, Vicky Anggriawan |