Ciptakan Mi Buah Naga, Mahasiswa Ini Terpilih Jadi ‘Pahlawan Pangan Lokal’
MITI memilih Aziz sebagai salah satu dari lima Pahlawan Pangan Lokal dalam Lomba Desain Inovasi Pangan Lokal 2016 yang diikuti oleh 70 peserta dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
3 Januari 2017 12:55 WIB

Ilustrasi mi buah naga | global.cpcdn.com |
JEMBER, JITUNEWS.COM – Inovasi mi yang terbuat buah naga sukses dikembangkan oleh seorang mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Jember (Unej), Jawa Timur.
Adalah Abdul Aziz sang inovator jenius tersebut. Yang membanggakan, Masyarakat Ilmuwan dan Teknologi Indonesia (MITI) pun turut mengapresiasi inovasi produk kreasi Aziz yang dinamakan Sunrise Of Java (SOJ) itu. MITI pun lantas memilih Aziz sebagai salah satu dari lima Pahlawan Pangan Lokal dalam Lomba Desain Inovasi Pangan Lokal 2016 yang diikuti oleh 70 peserta dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Budidaya Buah Naga : Modal Rp 300 Ribu, Omzet Puluhan Juta!
Merunut sejarahnya, mahasiswa asal Banyuwangi ini mendapatkan ide pengolahan buah naga sebagai bahan pangan karena melihat data Dinas Pertanian Banyuwangi. Setiap panen raya buah naga, kurang lebih ada empat ton buah naga yang didistribusikan ke berbagai daerah setiap harinya. Namun ia menyayangkan hasil panen masih dikirim dalam bentuk buah utuh dengan harga kisaran Rp 4-5 ribu per kilogramnya. Menurutnya, harga tersebut masih terlalu murah jika dibandingkan dengan biaya produksi yang harus dikeluarkan petani.
“Jika saja buah naga diolah, maka akan memberikan nilai tambah sekaligus memanfaatkan buah yang tidak terjual,” ungkap Aziz seperti dikutip dari laman unej.ac.id.
Dalam proses produksi mi buah naga, mahasiswa jurusan Pendidikan Fisika FKIP Unej itu mencampur 100 gram mocaf dengan 100 gram jus buah naga, bahkan mi buah naga buatan Aziz mendapat sambutan positif dari keluarga dan kalangan terdekat karena rasanya yang enak. Aziz pun mengklaim mi buatannya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
"Selain enak, tentu saja mie buah naga ini menyehatkan karena kandungan buah naga dan singkong dalam mi buah naga dapat melenturkan pembuluh darah, mencegah penyakit diabetes, penyakit jantung dan menurunkan kolestrol. Mi ini juga tanpa bahan pengawet," ujarnya.
Ke depannya, Azis berencana akan memproduksi mi SOJ dalam skala industri rumah tangga karena ia memiliki mimpi untuk membuat usaha produksi mie buah naga yang produknya akan dititipkan di toko-toko atau kafe-kafe di kampung halamannya.
"Saya memiliki mimpi bisa memiliki usaha produksi mie buah naga, produknya akan saya titipkan di toko-toko atau cafe-cafe yang banyak menjamur di Banyuwangi. Saat ini produksinya belum maksimal karena masih terus mencari formula resep yang pas, apalagi saya masih fokus menyelesaikan kuliah,” pungkas Aziz.
Penulis | : | Riana |