Mau Usaha Ternak Burung Puyuh? Ini Kiat Suksesnya..
Kata Djaja, daerah di sekitar Jabodetabek selain puncak merupakan salah satu daerah yang cocok untuk melakukan usaha peternakan burung puyu
14 Desember 2016 12:16 WIB

Burung Puyuh. | Istimewa |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Tentunya Anda sudah tidak asing lagi dengan hewan yang satu ini, burung puyuh. Burung puyuh terkenal akan kelezatan telurnya serta dagingnya yang gurih. Karena itulah, peluang usaha ternak puyuh pun cukup menjanjikan untuk dikembangkan.
Nah, salah satu pelaku usaha yang menggeluti ternak burung puyuh ini adalah Djaja. Peternak asal Bogor, Jawa Barat ini mengaku ada beberapa keunggulan beternak burung puyuh dibandingkan dengan ayam dan bebek atau unggas lainnya.
"Yang pertama ialah burung puyuh relatif lebih tahan terhadap penyakit asalkan kebersihan kandang selalu terjaga, tidak terlalu banyak dalam pemberian pakan (efisiensi pakan), burung puyuh juga dapat dipelihara dalam jumlah yang banyak pada ruangan yang kecil atau terbatas dan yang terakhir ialah pasar dari burung puyuh terutama untuk telurnya masih sangat terbuka lebar," ungkap Djaja.
Klik! Ini Pakan Ideal Untuk Puyuh
Dikatakan Djaja, untuk mengawali beternak burung puyuh sebagai sebuah usaha, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Pertama, penentuan lokasi peternakan burung puyuh. Ada beberapa kriteria dalam penentuan lokasi peternakan puyuh yang baik, antara lain suhu udara sebaiknya relatif agak panas, ketinggian tempat sekitar 200–1.000 mdpl, sirkulasi udara yang terjaga dengan baik, dan lokasi sebaiknya tidak terlalu jauh dari pasar agar lebih mudah dalam pemasaran.
"Daerah di sekitar Jabodetabek, selain puncak merupakan salah satu daerah yang cocok untuk melakukan usaha peternakan burung puyuh ini," ujar Djaja.
Lebih lanjut Djaja mengatakan, persyaratan kandang yang baik perlu diperhatikan untuk memelihara burung puyuh adalah suhu sekitar 25 °C, kelembaban kandang (kadar air terikat di dalam udara) berkisar 85%, dan tata letak kandang sebaiknya diatur agar sinar matahari pagi dapat masuk ke dalam kandang.
Sementara itu, lanjut Djaja, pada lokasi yang terbatas atau sempit, model kandang yang biasa digunakan untuk beternak burung puyuh adalah kandang dengan sistem sangkar (baterai) dinamakan kandang baterai karena posisi kandang berjajar seperti rangkaian.
Bahan yang digunakan untuk membuat kandang tersebut adalah perpaduan antara kawat dan tripleks/papan. Alas kandang sebaiknya dibuat dari tripleks untuk kenyamanan burung. Untuk 1 ruangan (tingkat) dalam kandang dapat diisi hingga 80 ekor burung puyuh siap telur. Pada kandang sebaiknya diberi tempat minum berupa ember minum khusus untuk ayam berkapasitas 1 liter yang banyak dijual di pasaran dan tempat makan yang terbuat dari papan atau tripleks.
Langkah selanjutnya, kata Djaja, adalah menyiapkan bibit burung puyuh yang siap bertelur. Djaja menyarankan sebaiknya cari bibit burung puyuh betina yang telah berusia sekitar 42 hari. Sebaiknya bibit yang dibeli sudah diberi vaksinasi terlebih dahulu agar tubuh burung puyuh lebih tahan terhadap serangan penyakit.
"Pemeliharaan burung puyuh pada intinya hanya mencakup pemberian pakan dan minum, pembersihan kandang (pencegahan penyakit) dan pengambilan telur, pengaturan suhu dan kelembaban udara. Semuanya dikerjakan pada pagi hari. Hal tersebut dilakukan agar tidak banyak kegiatan yang dapat mengganggu ketenangan burung puyuh, agar produktif burung puyuh lebih suka suasana yang tenang," tutur Djaja.
Lanjut Djaja, burung ini sebaiknya diberi pakan berupa pelet khusus untuk burung puyuh dengan kandungan protein tidak boleh di bawah 20%. Untuk satu ekor burung puyuh, pakan yang diberikan antara 20-22 gram setiap harinya. Sedangkan untuk minumnya, diberi air biasa.
Pemeliharaan lainnya adalah pembersihan kotoran burung puyuh. Setelah pembersihan kandang, langkah berikutnya yang dilakukan ialah pengambilan telur. Terakhir, mandikan burung puyuh dengan cara penyemprotan dengan menggunakan selang, hal ini bertujuan untuk menjaga kelembaban.
Penulis | : | Riana |