Mengulik Keunggulan Tomat Asal Mexico, Recento
Di Mexico biasanya tomat recento disantap sebagai pengisi burger.
23 November 2016 18:00 WIB

Buah tomat. | modernfarmer.com |
JAKARTA, JITUNEWS.COM – Satu lagi komoditas sayuran yang mampu masuk ke pasar swalayan dengan kualitas yang memuaskan dan bisa ditanam di kebun-kebun sayur petani lokal, dialah tomat recento.
Di Indonesia sendiri, tomat recento memang masih terdengar asing di telinga para petani dan masyarakat. Namun di negara asalnya, Mexico, biasanya tomat recento disantap sebagai pengisi burger.
Menurut Muhamad Wasil, staf produksi PT Saung Mirwan di Megamendung, Puncak, Jawa Barat, tomat recento memiliki keunggulan fisik dan rasa ketimbang tomat lokal. Ini pula yang membuat tomat recento digemari oleh konsumen.
Peran Positif Mulsa Dalam Budidaya Tomat
Selain ukuran yang lebih besar, warna tomat jenis ini juga menarik perhatian, yakni orange kemerahan. Wasil melanjutkan, rasa tomat recento juga lebih manis dibandingkan dengan tomat biasa.
"Tomat ini juga memiliki kandungan air yang banyak. Makanya, sering digunakan untuk bahan baku jus," tutur Wasil seperti dilansir kontan.
Dari sisi budidaya, kata Wasil, tomat recento tak sulit dibudidayakan. Idealnya, tomat ditanam pada ketinggian 500 di atas permukaan laut (dpl) sampai 600 dpl. Dan, faktor penting untuk mendukung pertumbuhan tomat ini adalah suhu udara yang dingin dan sejuk. Kata Wasil, bila tomat dibudidayakan di suhu yang terlalu panas, saat panen buah tomat akan pecah-pecah atau retak.
“Suhu udara yang dingin memang menjadi syarat utama tomat recento tumbuh dengan sempurna. Suhu udara yang cocok mulai dari 25 s.d 30 derajat celsius,” ungkapnya.
Di atas lahan budidaya seluas 1 hektare, Wasil menanam sekitar 3.000 bibit tomat recento. Saat panen, kebun yang ia kelola bisa menghasilkan sekitar 600 kg tomat recento yang langsung habis dipesan.
Dikutip dari laman bebeja, menurut Hidayat, pembudidaya tomat recento lainnya di Cianjur, Jawa Barat, saat dipanen bobot buah tomat recento biasanya mencapai 150-250 gram.
Diakui Hidayat, salah satu alasan dirinya terjun menggeluti bisnis tomat recento adalah karena harga jual di tingkat pekebun rata-rata 30-45% lebih tinggi ketimbang tomat biasa. Karena itu, menurutnya bisnis tomat jenis ini cukup menggiurkan.
“Tomat ini dipanen bertahap hingga 3 kali, yakni panen perdana, panen puncak, dan panen penghabisan. Bobot buah panen mencapai 150-250 gram serta harga jual di tingkat pekebun rata-rata 30-45% lebih tinggi ketimbang tomat biasa,” akunya.
Selain dikebunkan di lahan, yang menarik lainnya dari tomat recento adalah dapat dihidroponik untuk skala rumah. Sosok buah tomat recento hidroponik biasanya merah ranum serta berukuran besar.
Hidroponik tomat recento pun dilakukan Sri Misyatun di Magelang, Jawa Tengah. Ibu 2 putra tersebut menanam 6 polybag tomat recento memakai teknik hidroponik substrat dengan media arang sekam.
“Penampilan buah tomat hidroponik menarik, dan setiap tanaman biasanya dapat menghasilkan 4-6 buah setelah 90 hari,” papar Sri saat ditanya alasan membudidayakan recento secara hidroponik.
Penulis | : | Riana |