•  

logo


Maulwi Saelan Tutup Usia, Begini Cerita Sang Anak

Maulwi Saelan, tutup usia pada Senin, 10 Oktober 2016, sekitar pukul 18.30 WIB

11 Oktober 2016 05:45 WIB

Maulwi Saelan.
Maulwi Saelan. harnas.co

JAKARTA, JITUNEWS.COM- Mantan ajudan Presiden pertama Indonesia, Soekarno (Bung Karno), Maulwi Saelan, tutup usia pada hari Senin, tanggal 10 Oktober 2016, sekitar pukul 18.30 WIB, setelah sebelumnya menjalani perawatan.

Maulwi sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Pondok Indah kurang lebih tiga pekan dan kondisinya sempat membaik. Namun, kondisinya kembali menurun lalu dibawa ke ICU Rumah Sakit Pertamina.

Di ICU Rumah Sakit Pertamina, mantan Ketua PSSI itu menghembuskan nafas terakhir. Maulwi rencananya akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta, hari ini, Selasa, tanggal 11 Oktober 2016.


Tak Intervensi Rekomendasi TGIPF soal Iwan Bule Mundur, Ini Alasan Pemerintah

Diceritakan Ahsa Saelan, putra Maulwi, sang ayah tidak memiliki riwayat penyakit yang serius. "Tidak ada (sakit parah), jadi begini, pada tanggal 8 Agustus yang lalu ulang tahunnya, tiga hari kemudian Bapak langsung jatuh sakit sampai sekarang," kata Ahsa, dikutip okezone, Senin (10/10).

Ketika dilakukan medical chek up, terang Asha, mantan Wakil Komandan Resimen Tjakra Birawa ini tampak sehat. Hanya saja, lantaran usianya sudah senja, organ-organ tubuhnya mulai lemah.

"Kondisi tulangnya sudah rapuh, organ-organ tubuhnya juga sudah tidak berfungsi dengan baik," tutup Asha. Jenazah kini telah berada di rumah duka di Jl. Bendungan Jati Luhur No. 111, Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Untuk diketahui, tidak hanya pernah menjadi ajudan Presiden Soekarno dan Ketua PSSI, Maulwi Saelan juga sempat berkarir di dunia sepak bola.

Pria kelahiran Makassar, tanggal 8 Agustus 1926 ini bahkan telah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Ia bermain luar biasa saat mengawal gawang Timnas Merah Putih di Olimpiade Melbourne tahun 1956.

Maulwi juga berhasil mengantar tim sepak bola Indonesia masuk empat besar Asian Games 1954 dan meraih medali perunggu di Asian Games 1958.

Saat itu, Maulwi Saelan sukses menahan gempuran pemain Uni Soviet sehingga timnas mampu menahan imbang 0-0. Padahal, Uni Soviet saat itu merupakan salah satu tim terkuat dunia. Prestasi tersebut bisa dikatakan fenomenal dan hingga saat ini belum mampu diimbangi oleh timnas.

 

Daftar Jadi Calon Ketum PSSI, Erick Thohir Ingin Lakukan Perbaikan Sepakbola Indonesia

Halaman: 
Penulis : Christophorus Aji Saputro