UGM Kembangkan 'Nyamuk Sakti' yang Efektif Tangkal Demam Berdarah
Yogyakarta dipilih sebagai lokasi riset karena tingginya angka kejadian DBD, kepadatan penduduk yang tinggi dan nyamuk Aedes aegypti ditemukan sepanjang tahun di seluruh Kelurahan
11 Agustus 2016 12:48 WIB

Ilustrasi. | Istimewa |
SOLO, JITUNEWS.COM - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta bekerja sama dengan Eliminate Dengue Project (EDP) Yogyakarta mengembangkan nyamuk anti demam berdarah dengue melalui pengembangbiakan nyamuk dengan bakteri wolbachia.
"Dengan nyamuk ber-wolbachia, virus dengue tidak dapat ditularkan kepada manusia," ungkap peneliti dari EDP Adi Utarini, dikutip dari Antara, Kamis (11/8).
Utarini mengatakan, telur nyamuk akan berkembang dan menjadi nyamuk dewasa dan kawin dengan nyamuk setempat, kemudian menghasilkan nyamuk yang sudah mengandung wolbachia.
Tingkatkan Produksi Daging Sapi, Kementan Kembangkan Sapi Belgian Blue
Untuk diketahui, wolbachia adalah bakteri di dalam sel serangga yang diperkirakan secara alami ada di tubuh 60 persen jenis serangga, termasuk beberapa jenis nyamuk yang menggigit manusia, namun tidak menularkan penyakit.
Dikatakan Utarini, dalam kurun waktu tertentu sebagian besar nyamuk Aedes aegypti, penyebab demam berdarah, yang ada di kota Yogyakarta akan mengandung wolbachia sehingga jika tergigit nyamuk, manusia tidak akan tertular DBD.
Menurutnya, langkah itu dilakukan untuk mengurangi jumlah penderita penyakit demam berdarah dengue yang cukup tinggi dan membutuhkan penanganan serius. Apalagi sejak tahun 1960 demam berdarah menjadi persoalan cukup serius di Indonesia.
Utarini menyatakan, wolbachia menjadi metode yang aman dan ramah lingkungan, efisien dan berkelanjutan.
"Bila sebagian besar nyamuk di suatu wilayah sudah memiliki wolbachia, metode ini tidak perlu diaplikasikan ulang karena nyamuk ber-wolbachia akan berkembang biak secara alami pada populasi nyamuk Aedes aegypti ," pungkas Utarini.
Yogyakarta dipilih sebagai lokasi riset karena tingginya angka kejadian DBD, kepadatan penduduk yang tinggi dan nyamuk Aedes aegypti ditemukan sepanjang tahun di seluruh Kelurahan.
Kabupaten Lingga Siapkan 100 Hektar Kebun Hijauan Pakan Indigofera
Penulis | : | Riana |