•  

logo


Melon Granat, Primadona Baru Buah Melon?

Permintaan pasarnya yang tinggi menjadikan bisnis melon punya prospek bagus

23 Oktober 2014 15:21 WIB

Melon granat asal UGM Yogyakarta.(Istimewa)
Melon granat asal UGM Yogyakarta.(Istimewa)

Belum lama ini peneliti dari Universitas Gajah Mada (UGM) berhasil mengembangkan melon granat. Melon berukuran sebesar telapak tangan sehingga mirip granat dan mudah ditenteng ini memiliki rasa yang manis. Bagaimanakah peluang melon granat bisa menjadi primadona buah tropis di Indonesia?

Melon merupakan salah satu komoditas unggulan buah-buahan yang berkembang di Indonesia. Sebagai unggulan, buah melon mempunyai nilai ekonomi dan prospek yang menjanjikan. Komoditas ini cukup banyak diminati karena selain rasanya enak, harganya juga pas di kantong-kantong masyarakat.

Selain keunggulan itu cara budidayanya pun relative lebih singkat sekira 3 bulan. Harga jualnya tidak berfluktuatif seperti komoditas lainnya dan cenderung stabil. Buah ini juga sudah menjadi buah pencuci mulut yang selalu dihidangkan selain papaya, nanas dan semangka.


Peluang Ekspor Akar Gingseng Jepang (Gobo) Terbuka Lebar

Adalah Dr Budi Daryono  seorang peneliti dari Fakultsa Biologi UGM Yogyakarta yang berhasil mengembangkan kultivar baru buah melon. Dia mengembangkan sekaligus tiga kultivar baru yaitu melon hikadi (melon aromatic), melon hikapel (melon mirip buah apel) dan terakhir adalah melon granat.

Ketiga varietas baru itu merupakan hasil persilangan. Melon granat adalah hasil persilangan melon hikadi dengan galur PI. Melon hikadi adalah hasil persilangan dari gama melon parfum yang pernah dikembangkan sebelumnya.

Budi memiliki ide unik bagaimana caranya agar melon itu bisa berukuran mungil sehingga bisa ditenteng kemana-mana. Jadilah Budi memulai penelitiannya sejak setahun lalu. Berbekal dana riset produksi dari LPDP Kementerian Keuangan, Budi lantas menciptakan melon seberat 200 gram sampai 400 gram.

Melon varietas baru ini sangat bermanfaat untuk kesehatan karena mengandung senyawa beta karoten. Beta karoten merupakan prekursor vitamin A dan antioksidan, yang sangat berguna untuk kesehatan mata dan antikanker. Satu buah melon mengandung 706,6 microgram senyawa beta karoten.“80 persen kandungan beta karotennya setara dengan kandungan beta karoten pada wortel,” katanya. Selain itu, melon granat juga mengandung vitamin C dan beberapa mineral.

Tentu saja kehadiran ketiga kultivar tersebut semakin menambah perbendaharaan buah melon di Indonesia.  Awalnya jenis melon eksklusif muncul di pasaran pada tahun 2007 dengan memperkenalkan jenis melon golden langkawi dan melon apollo. Namun seiring dengan perkembangan pasar, sekarang ini varietas melon eksklusif semakin beragam, sebut saja seperti adinda, kinanti, sakata, dan masih banyak lagi jenis melon lainnya yang memiliki tingkat kemanisan sekitar 16-18º briks. Beberapa daerah yang kini telah mengembangkan usaha budidaya melon tersebut antara lain wilayah Bogor, Cilegon, Pekalongan, Sragen, Bontang, serta daerah Lumajang.

Permintaan pasarnya yang masih sangat tinggi menjadikan bisnis melon memiliki prospek yang sangat bagus dan menjanjikan keuntungan cukup besar. Bahkan sampai hari ini para petani melon di Indonesia belum bisa memenuhi tingginya kebutuhan pasar domestik yang setiap pekan mengalami peningkatan semakin pesat. Rata-rata petani melon baru bisa memenuhi permintaan pasar sekitar 30% dari total kebutuhan pasar. Sehingga sebagian besar dari mereka kemudian bergabung dengan petani melon lainnya dan membentuk kelompok tani untuk mencukupi pasokan pasar yang masih sangat kurang.

Besarnya permintaan buah melon tergambar dari data Pasar Induk Kramat Jati (PIJK) menyebutkan  dalam sehari PIJK memerlukan minimal 2.700 ton buah-buahan. Jenis buah yang permintaannya terus meningkat salah satunya adalah melon. Jumlah pedagang melon di PIJK sekitar 30 orang. Jika tiap orang mampu menjual 6 ton, maka tak kurang dari 180 ton melon per hari ludes dibeli. “Harga melon Rp 4.500 per kg. Jadi, nilai uang untuk melon di PIKJ dalam sehari adalah Rp 810 juta atau Rp 24,3 miliar per bulan. Dua tahun terakhir harga melon cukup bagus dan stabil. Melon jenis Action kisaran harganya antara Rp 3.500-4.500 per kg, setiap hari berhasil menjual melon 14 ton atau setara Rp 500juta.

Besarnya permintaan melon di dalam negeri juga diikuti dengan nilai ekspor melon ke sejumlah negara seperti Hongkong, Malaysia, Singapura dan Timur Tengah. Nilainya mencapai  US $ 240 juta per tahun. Sungguh sebuah prospek yang menjanjikan.

Sentra produksi melon didominasi oleh Jatim dengan daerah lumbung, seperti Ngawi, Madiun, Banyuwangi, Nganjuk, Lamongan, dan Jember. Di luar itu ada Lampung, Sulsel, dan Banten, khususnya kota Cilegon dan Serang sebagai sentra baru

Mengusahakan melon menghadirkan keuntungan berlipat. Dalam satu hektar lahan dapat menghasilkan buah melon sebanyak 3000 populasi dengan rata-rata hasil per pohon 2,25 kg. Maka dalam satu hektar mampu menghasilkan mencapai 6750 kg buah melon. Jika harga per kg melon rata-rata Rp 4500,00 maka dalam satu hektar total penerimaan untuk satu kali panen mencapai Rp 30 juta. Sedangkan biaya produksi hanya mencapai Rp 22 juta maka keuntungan bersih yang diperoleh petani bisa mencapai Rp 8 juta dalam satu kali panen.

 

Mie Ramen dan Gerobak Sushi Sesaki Kaki Lima di 2015

Halaman: 
Penulis : Admin