JAKARTA, JITUNEWS.COM — Anggota Komisi VIII DPR RI, KH Maman Imanulhaq menerima audiensi dari mahasiswa Prodi Manajemen Pendidikan Islam Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon di Ruang Rapat Komisi VIII, Kompleks Gedung DPR RI, Kamis (13/7/2023).

Sejumlah topik dibahas dalam pertemuan tersebut. Salah satunya tentang pengelolaan sistem pendidikan di Tanah Air yang dianggap perlu diperbaiki. Terlebih belakangan ini muncul persoalan terkait penerimaan siswa baru yang banyak dikeluhkan masyarakat.

Selain itu, para mahasiswa juga membawa aspirasi guru, khususnya guru PPPK serta madrasah yang penghasilannya tak sebanding dengan guru pegawai negeri sipil. Juga implementasi UU Pesantren yang dinilai kurang maksimal sejak disahkan tahun 2019 lalu.

Profil I Nyoman Gde Antara, Rektor Unud yang Diduga Selewengkan Dana SPI

"Kami siang ini menerima kunjungan audiensi dari civitas IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Beragam masukan kami catat untuk kami perjuangkan dengan kewenangan legislasi, budgeting, serta pengawasan yang kami punya," kata Maman Imanulhaq kepada wartawan usai menggelar tatap muka dengan para mahasiswa.

Usai ditemui di Komisi VIII, puluhan mahasiswa pascasarjana IAIN Cirebon itu melanjutkan audiensi dengan Fraksi PKB di Ruang Rapat Fraksi PKB. Mereka meminta Fraksi PKB untuk terus memperjuangkan aspirasi mahasiswa dan masyarakat di berbagai bidang.

Salah seorang perwakilan mahasiswa lantas meminta PKB untuk meningkatkan keterwakilan perempuan di parlemen. Pasalnya, suara perempuan di tingkat nasional dianggap belum cukup kuat untuk menyuarakan kepentingan kaum hawa.

Masduki Duryat selaku dosen IAIN Syekh Nurjati yang ikut dalam rombongan menuturkan bahwa kunjungan ini bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk belajar tentang pengelolaan negara, khususnya soal teknis pengambilan kebijakan pendidikan di DPR.

"Audiensi ini juga untuk menumbuhkembangkan intelektualitas dan partisipasi akademisi dalam upaya meningkatkan kesadaran pendidikan ditengah-tengah masyarakat," tuntas Masduki.

Hadiri Pagelaran Budaya Sadar Bencana di Sumedang, Kiai Maman: Satu Pohon Berjuta Harapan

• 1