•  

logo


Proposal Perdamaian Ukraina Offside, Barnas GP Desak Jokowi Resuffle Prabowo Subianto

Presiden Jokowi juga tidak luput menyatakan bahwa proposal perdamaian tersebut berasal dari Prabowo

8 Juni 2023 00:14 WIB

Joko Widodo dan Prabowo Subianto
Joko Widodo dan Prabowo Subianto Setkab

JAKARTA, JITUNEWS.COM- Proposal Perdamaian" Konflik Rusia Vs Ukrania yang diajukan oleh Menhan Prabowo Subianto yang disampaikan dalam Forum Dialog Shangri-La beberapa waktu lalu menuai kontroversi, setelah berbagai pengamat hubungan internasional, pemerhati masalah-masalah internasional mengomentari proposal yang kontroversial tersebut.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga tidak luput menyatakan bahwa proposal perdamaian tersebut berasal dari Prabowo sendiri, hingga Ia akan memanggil Prabowo untuk mengklarifikasi proposal tersebut.

Ketua Umum Barisan Nasional Ganjar Presiden (BARNAS GP), Ridwan Darmawan menyesalkan jika benar Prabowo Subianto telah melakukan hal yang disinyalir oleh Presiden Jokowi sebagai tindakan diluar pengetahuan Presiden.


Berbincang dengan Putin Lewat Telepon, Jokowi Bahas Situasi Ukraina

Apalagi isu tersebut adalah Isu aktual dan sensitif karena berkaitan dengan geopolitik Indonesia serta akan mempengaruhi positioning Indonesia dengan negara-negara di dunia, politik luar negeri tentu adalah sebuah posisi yang strategis.

Ridwan meminta Presiden Jokowi untuk meresuffle Menhan karena telah secara sengaja bertindak offside.

"Ini berbahaya, saya kira Presiden Jokowi layak meresuffle Menhan sesegera mungkin," kata Ridwan, Rabu (7/6/2023).

"Proposal perdamaian yang diusulkan oleh Prabowo terlihat sangat dangkal dan ahistoris, bagaimana mungkin pada konflik yang terjadi di Rusia Vs Ukraina, koq usulannya referendum, emang ini konflik separatisme dalam satu negara, ini kan konflik antar dua negara berdaulat, wajar saja Perwakilan Ukraina bilang bahwa "usulan yang sangat aneh," Beber Ridwan.

Seperti diketahui, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menhadiri International Intitute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 20th Asia Security Summit Singapura, yang berlangsung 2-4 Juni 2023 lalu.

Acara tersebut dihadiri para menteri dan pejabat tinggi pertahanan dari 41 negara, yang fokus membahas sejumlah masalah pertahanan dan keamanan.

Dalam forum dialog tersbut, Menhan Prabowo menjadi pembicara sesi ketiga dengan tema pembahasan Resolving Regional Tensions pada hari Sabtu (3/6).

Pada penyampaiannya sebagai pembicara, Menhan Prabowo mengusulkan 5 poin terkait proses perdamaian Rusia-Ukraina, yaitu: pertama, penghentian permusuhan dan gencatan senjata pada posisi saat ini; kedua, zona demiliterisasi, masing-masing negara mundur sejauh 15 kilometer ke garis baru (belakang) dari posisi depan saat ini; ketiga, membentuk  pasukan pemantau dan pasukan penjaga perdamaian PBB di sepanjang zona demiliterisasi; keempat, pemantau dan pasukan PBB terdiri dari negara-negara yang disepakati Rusia dan Ukraina; kelima, sebuah ‘referendum di wilayah yang disengketakan’ dengan PBB sebagai penyelenggara untuk memastikan secara objektif mayrotas keinginan penduduk di wilayah sengketa.

Pada hari yang sama, usulan Menhan Prabowo tersebut mendapat respon dari Menteri Pertahanan Ukraina, Oleg Reznikov. Menteri pertahanan Ukraina tersebut menolak usulan rencana peerdamaian yang diajukan Prabowo dengan menyebutnya sebagai “rencana yang aneh”.

Menuju Ukraina, Jokowi: Kami Memulai Misi Perdamaian dengan Niat Baik

Halaman: 
Penulis : Khairul Anwar