JAKARTA, JITUNEWS.COM — Suhu ekstrem melansa beberapa wilayah Spanyol. Menyikapi hal ini, pemerintah memutuskan untuk melarang pekerjaan di luar rumah.

Menteri Tenaga Kerja Spanyol, Yolanda Diaz mengatakan larangan ini mulai dijalankan saat Badan Cuaca Nasional (AEMET) merilis peringatan mengenai risiko suhu tinggi yang luar biasa.

"Langkah itu akan mempengaruhi pekerjaan di luar ruangan seperti pembersihan jalan dan pertanian," kata Diaz pada Rabu (10/5), seperti dimuat Malay Mail.

Jelang Laga Spanyol vs Maroko, Ultras di Spanyol Siap Antisipasi Aksi Vandalisme Suporter Maroko

Suhu panas, menurut Diaz, sangat berdampak buruk pada pekerja luar ruangan. Bahkan ada kasus seorang pekerja pembersihan dan pengumpulan limbah meninggal dunia karena sengatan matahari.

Diketahui, Spanyol diterpa musim panas dengan suhu ekstrem. Seiring waktu, kondisinya semakin parah akibat perubahan iklim.

Beberapa wilayah Spanyol, seperti Andalusia dan wilayah timur laut Catalonia mengalami kekeringan dengan reservoir air rata-rata di bawah 25 persen.

Sementara itu, AEMET pada Rabu (10/5) melaporkan, awal tahun ini merupakan kekeringan terparah dengan curah hujan kurang dari setengah rata-rata tahunan.

Merespons situasi ini, sejumlah daerah seperti Madrid membolehkan siswa pulang lebih awal jika gelombang panas melanda.

Spanyol Gagal Lolos ke 8 Besar Piala Dunia 2022, Luis Enrique Dipecat

• 1