Waspada Virus Marburg, Kenali Penularan dan Gejalanya
Kementerian Kesehatan meminta warga masyarakat untuk tetap mewaspadai penyebaran virus Marburg
31 Maret 2023 15:58 WIB

Virus Marburg | tangkapan layar Twitter |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meminta warga masyarakat untuk mewaspadai virus baru yang menyebar di wilayah Afrika, yakni virus Marburg.
Seperti diketahui, virus Marburg saat ini sudah terdeteksi di wilayah Guinea Equatorial yang terletak di Afrika bagian Tengah.
Kemenkes juga sudah mengeluarkan Surat Edaran Nomor HK.02.02-C-853-2023 tentang Kewaspadaan terhadap Penyakit Virus Marburg, yang meminta pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, SDM kesehatan, dan para pemangku kepentingan untuk mewaspadai penyebaran virus Marburg.
Sempat Dilarang, Kemenkes Bolehkan Warga Konsumsi Lagi Obat Sirop yang Aman
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa meski sejauh ini virus Marburg masih belum terdeteksi di Indonesia, namun masyarakat harus tetap mewaspadai virus ini, khususnya warga Indonesia yang bepergian keluar negeri.
Sementara itu, Juru Bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril menjelaskan bahwa virus Marburg menyebar melalui cairan tubuh hewan kelelawar, primata, atau obyek yang terkontaminasi virus.
"Kelelawar host alami virus Marburg adalah jenis Rousettus aegyptiacus yang bukan merupakan spesies asli Indonesia dan belum ditemukan di Indonesia," katanya.
Meski hewan tersebut belum terdeteksi di Indonesia, namun Indonesia sendiri masuk dalam jalur mobilisasi kelelawar ini.
Selain itu, dr Syahril menambahkan bahwa virus Marburg memiliki gejala yang cukup mirip dengan penyakit lain yang ada di Indonesia, seperti demam berdarah, tifus, atau malaria.
Berikut 11 gejala penyakit virus Marburg menurut Kementerian Kesehatan:
1. Demam tinggi
2. Sakit kepala
3. Nyeri otot
4. Mual
5. Muntah
6. Diare
7. Pendarahan pada hidung
8. Pendarahan pada gusi
9. Pendarahan pada bagian kewanitaan
10. Pendarahan melalui muntah
11. Pendarahan melalui feses
Dituding Komunikasinya Buruk dengan BPOM, Menkes: Saya Sama Bu Penny Teman Seangkatan
Penulis | : | Tino Aditia |