•  

logo


AS Berencana Kembangkan Rudal Hipersonik dengan Kecepatan Lebih dari Mach 5

Angkatan Udara Amerika Serikat berencana mengembangkan sebuah rudal hipersonik yang dapat terbang dalam kecepatan Mach 5 atau lima kali lebih cepat dari kecepatan suara

30 Maret 2023 20:07 WIB

Ilustrasi Rudal Hipersonik
Ilustrasi Rudal Hipersonik Sputniknews

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Angkatan Udara AS (USAF) berencana untuk mengakhiri program senjata hipersonik ARRW (Air-Launched Rapid Response Weapon) yang sedang dikembangkan oleh Lockheed Martin Corp. Hal itu disampaikan oleh Asisten Sekretaris Angkatan Udara untuk Akuisisi Andrew Hunter kepada anggota DPR AS.

Menurut Hunter, USAF “saat ini bermaksud untuk mengejar pengadaan lanjutan” dari ARRW, dan akan melakukan dua tes penerbangan tambahan untuk mengumpulkan data penting.

ARRW adalah rudal hipersonik yang diluncurkan dari udara, yang bergerak dengan kecepatan maksimum lebih dari Mach 5 (lebih dari 1.656 meter per detik) dan memiliki jangkauan operasional sekitar 1.000 mil (1600 km).


PM Rusia Sebut Sanksi yang Dijatuhkan oleh Negara Barat Sudah Gagal

Senjata itu menggunakan sistem boost-glide, dan didorong oleh roket yang akan meluncur ke arah target dalam kecepatan hipersonik .

Awal tahun ini, Kantor Anggaran Kongres AS memperkirakan bahwa produksi ARRW akan menelan biaya USD14,9 juta per satu rudal dan biaya program sebesar USD5,3 miliar, termasuk integrasi platform dan biaya pemeliharaan selama 20 tahun.

Hanya saja, program uji coba ARRW tersebut dihentikan oleh Pentagon, mengingat biaya satu unit ARRW yang terlalu mahal.

Setelah USAF mengumumkan tidak akan mengejar program senjata hipersonik yang sedang dikembangkan oleh Lockheed Martin, Sekretaris Angkatan Udara Frank Kendall menjelaskan bahwa USAF "lebih berkomitmen" untuk inisiatif yang berbeda, yakni Hypersonic Attack Cruise Missile (HACM) yang dibangun oleh perusahaan Raytheon Corp.

HACM yang dikembangkan oleh Raytheon adalah senjata hipersonik bertenaga scramjet yang diluncurkan dari udara dan dibangun dalam kemitraan dengan Northrop Grumman.
Rudal tersebut adalah penerus dari Hypersonic Air-breathing Weapon Concept (HAWC) dan program hipersonik Southern Cross Integrated Flight Research Experiment (SCIFiRE).

Rudal itu dirancang untuk menyerang target dari jarak jauh. Sama seperti ARRW, kecepatan maksimum HACM diyakini mencapai lebih dari Mach 5, sementara jangkauan operasionalnya mencapai sekitar 1.000 mil.

Disebut Ingin Hengkang dari Pasar Eropa Gara-gara Nokia, Begini Tanggapan Resmi Oppo dan OnePlus

Halaman: 
Penulis : Tino Aditia