Uni Eropa Terus Awasi Reaksi China terhadap Konflik Rusia-China
Reaksi China terhadap konflik Rusia-Ukraina akan menjadi penentu hubungan China-Uni Eropa di masa depan
30 Maret 2023 19:46 WIB

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen | Tangkapan layar Instagram |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Reaksi China terhadap krisis yang sedang berlangsung antara Rusia dengan Ukraina akan menjadi "faktor penentu" untuk hubungan antara Uni Eropa dan China. Hal itu disampaikan oleh Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam pidatonya tentang hubungan Uni Eropa-China di Mercator Institute for China Studies.
Ia menjelaskan bahwa hubungan Uni Eropa dengan China sangat penting dan akan menjadi "faktor penentu kemakmuran dan keamanan nasional kita di masa depan".
Von der Leyen menekankan bahwa Uni Eropa percaya bahwa sangat penting untuk menjaga jalur komunikasi dengan China tetap terbuka.
Keseimbangan Strategis Asia Pasifik Hancur karena Aliansi AS-Inggris-Australia
"Kita perlu memperkuat institusi dan sistem di mana negara-negara dapat bersaing dan bekerja sama dan dari mana mereka mendapat manfaat. Inilah mengapa sangat penting bagi kita untuk memastikan stabilitas diplomatik dan komunikasi terbuka dengan China," jelasnya.
Menurutnya, Uni Eropa ingin mengurangi risiko konflik dengan Beijing.
"Kita perlu fokus pada penurunan resiko... dan ini adalah bagian dari alasan saya akan segera mengunjungi Beijing bersama dengan Presiden [Prancis] [Emmanuel] Macron mengelola hubungan ini dan melakukan pertukaran terbuka dan jujur dengan rekan-rekan China kita adalah bagian penting dari apa yang saya sebut pengurangan risiko melalui diplomasi hubungan kita dengan China," tambah von der Leyen.
Ketegangan AS-China Kembali Meningkat, PM Singapura: Menimbulkan Konsekuensi yang Menyedihkan
Penulis | : | Tino Aditia |