•  

logo


Vladimir Putin Ingin Kerahkan Senjata Nuklir Rusia ke Belarusia, Amerika Serikat Khawatir

Presiden AS Joe Biden mengaku prihatin dengan rencana Rusia mengerahkan senjata nuklir taktis di wilayah Belarusia

29 Maret 2023 16:07 WIB

Presiden Amerika Serikat Joe Biden
Presiden Amerika Serikat Joe Biden tangkapan layar Twitter

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa dirinya prihatin dengan rencana Rusia untuk mengerahkan senjata nuklir taktisnya di Belarusia.

Bertemu dengan awak media di Washington usai kembali dari North Carolina, Biden mengaku belum mengetahui pernyataan resmi Rusia terkait pengerahan senjata nuklir taktis ke Belarusia.

"Mereka (Rusia) belum melakukan itu kecuali terjadi sesuatu saat saya berada di helikopter," kata Biden, dikutip Jitunews dari TASS.


Muncul Petisi Tolak Penggunaan Amunisi Depleted Uranium di Situs Kepresidenan Ukraina

Saat diminta untuk mengomentari pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya tentang masalah ini, Biden berkata: "Ini adalah jenis pembicaraan berbahaya yang dia gunakan, dan mengkhawatirkan."

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby sebelumnya mengatakan bahwa Washington sejauh ini masih belum melihat adanya bukti jika senjata nuklir Rusia sudah dikerahkan di Belarusia.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu (25/3) akhir pekan lalu mengumumkan bahwa, Moskow akan mengerahkan senjata nuklir taktisnya di Belarusia setelah pembangunan fasilitas penyimpanan senjata nuklir taktis di Belarusia selesai pada pertengahan tahun ini.

"Fasilitas (nuklir) di Belarusia akan siap pada 1 Juli (2023)," kata Putin kepada Russia 24 TV.

Meski demikian, Putin mengatakan bahwa Moskow tidak berencana menyerahkan kendali senjata nuklir taktis tersebut kepada pemerintah Belarusia.

Putin menjelaskan bahwa pengerahan senjata nuklir taktis Rusia ke Belarusia tersebut didorong oleh rencana Inggris yang ingin memberikan amunisi depleted uranium kepada Ukraina.

China Dukung Normalisasi Hubungan Arab Saudi-Iran

Halaman: 
Penulis : Tino Aditia