•  

logo


AS Gelar KTT 'Summit for Democracy', Rusia: Manifestasi yang Jelas dari Praktik Neokolonial

Jubir Kemenlu Rusia berkomentar tentang ajang Summit for Democracy yang digelar oleh Amerika Serikat

28 Maret 2023 17:25 WIB

Jubir Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova
Jubir Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova tangkapan layar Twitter

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova, pada Selasa (28/3) menilai KTT Demokrasi yang diinisiasi oleh Amerika Serikat merupakan manifestasi dari praktik neokolonialisme baru karena KTT tersebut akan dimanfaatkan oleh AS untuk melegitimasi instrumen kendali mereka.

Seperti diketahui, Amerika Serikat mengundang 121 perwakilan negara di seluruh dunia untuk ikut menghadiri acara "Summit for Democracy" atau KTT untuk Demokrasi yang digelar pada hari ini, Selasa (28/3), hingga Kamis (30/3) tengah pekan ini.

“Apa yang disebut 'KTT untuk Demokrasi' adalah manifestasi yang jelas dari praktik neokolonial dalam kebijakan luar negeri AS. Di balik upaya untuk menyelenggarakan KTT tersebut adalah keinginan untuk memperbarui dan melegitimasi instrumen kontrol eksternal Amerika dan mencampuri urusan dalam negeri negara lain, memaksa semua orang untuk melihat dunia melalui prisma 'tatanan berbasis aturan' yang dipromosikan untuk memenuhi kepentingan global Washington," kata Zakharova, dikutip Jitunews dari TASS.


Soal Amplop PDIP di Masjid, Bambang Pacul: Money Politics-nya Nggak Ada, Belum Pemilu

Menurut Zakharova, tujuan digelarnya KTT tersebut adalah untuk mendukung demokrasi di dunia, sekaligus melawan pengaruh Rusia dan China yang belakangan ini semakin berkembang.

"Washington sedang mencoba untuk mengkonsolidasikan komunitas Barat dan memihak saingannya di bawah slogan 'memerangi rezim otokratis'," diplomat itu menekankan.

"AS telah memutuskan untuk mengambil sesi tematik ke platform regional dan menunjuk negara-negara ketua bersama untuk berpura-pura bahwa KTT pseudodemokratisnya bersifat universal. Pada saat yang sama, seluruh proses dikendalikan baik oleh Amerika sendiri atau oleh organisasi non-pemerintah besar ( LSM). LSM ini mengawasi kepatuhan negara-negara anggota terhadap kewajiban yang mereka lakukan. Ternyata, mereka tidak tahu apa-apa tentang prinsip persamaan kedaulatan semua negara berdasarkan tatanan dunia PBB," kata Zakharova.

Disebut Ingin Hengkang dari Pasar Eropa Gara-gara Nokia, Begini Tanggapan Resmi Oppo dan OnePlus

Halaman: 
Penulis : Tino Aditia