•  

logo


Donald Trump Sebut Presiden Joe Biden Bikin Amerika Serikat menjadi Republik Pisang

Donald Trump menilai kebijakan Joe Biden sudah membuat Amerika Serikat seperti negara dunia ketiga

27 Maret 2023 17:11 WIB

Donald Trump
Donald Trump tangkapan layar Twitter

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Sabtu (25/3) mengatakan kepada para pendukungnya bahwa Presiden Joe Biden sudah mengubah Amerika Serikat menjadi "republik pisang" atau negara dunia ketiga.

Trump, yang dilaporkan menghadapi penangkapan atas tuduhan dana kampanye di New York, mengadakan rapat umum kampanye pertamanya menjelang pemilu 2024 di Waco, Texas, pada Sabtu (25/3).

Berbicara dihadapan ribuan pendukungnya, Trump menegaskan kembali bahwa dakwaan terhadapnya serta penuntutan terhadap aksi penyerbuan Gedung Capitol Hill pada 6 Januari 2021 adalah plot yang diatur oleh Partai Demokrat, untuk menurunkan dirinya secara paksa dari jabatan Presiden serta mengkriminalisasi pendukungnya.


Pejabat Rusia Ini Berani Sebut AS sebagai Negara Diktator Terbesar Dunia

“Persenjataan penegakan hukum rezim Biden terhadap lawan politik mereka adalah sesuatu yang keluar dari pertunjukan horor Stalinis Rusia,” katanya, menyebut Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Joe Biden sebagai negara “republik pisang dunia ketiga”.

"Sejak awal ini adalah perburuan penyihir dan penyelidikan palsu," tegas Trump, seraya menambahkan "bukan kebetulan bahwa keadaan yang dalam mengejar saya lebih keras karena saya berjanji untuk segera mengakhiri perang di Ukraina."

Sebelumnya pada Januari 2023, Trump mengklaim bahwa dia dapat dengan cepat menyelesaikan konflik Rusia-Ukraina jika terpilih kembali menjadi presiden AS pada Pilpres 2024 mendatang.

“Melalui kelemahan dan ketidakmampuan, (Presiden) Joe Biden telah membawa kita ke ambang Perang Dunia III,” kata Trump pada acara kampanye 2024 di New Hampshire pada hari Sabtu (28/1), dikutip Jitunews dari Russia Today.

Trump mengklaim bahwa konflik bersenjata antara Moskow dan Kiev tidak akan terjadi seandainya dia masih menjabat sebagai presiden Amerika Serikat.

“Jika saya presiden, tidak akan ada perang dengan Rusia di Ukraina. Bahkan sekarang, terlepas dari banyaknya korban jiwa dan kehancuran sebagian besar negara itu [Ukraina], saya akan memiliki kesepakatan damai … dalam 24 jam," tambahnya.

Belarusia Tampung Senjata Nuklir Rusia, Uni Eropa Merasa Terancam

Halaman: 
Penulis : Tino Aditia