Soal Hancurnya Jalur Pipa Gas Nord Stream, Vladimir Putin: Diatur oleh Intelijen AS
Presiden Rusia mengatakan bahwa dirinya meyakini jika intelijen AS berada di balik tindakan sabotase terhadap jalur pipa gas Nord Stream
26 Maret 2023 16:16 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin | https://twitter.com/KETSO4LIFE/status/1609920363084775429/photo/3 |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin pada Sabtu (25/3) menuding intelijen Amerika Serikat berada di belakang aksi sabotase yang menghancurkan jalur pipa gas Rusia-Jerman, Nord Stream, pada akhir September 2022 lalu. Hal itu ia sampaikan dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi Russia 24 TV.
"Akan sangat sulit untuk mengungkap seluruh kebenaran," kata Vladimir Putin kepada Russia 24 TV.
Namun demikian, Putin menyatakan harapannya bahwa pada suatu saat "pada akhirnya akan terungkap apa yang telah dilakukan dan bagaimana" tindakan tersebut dilakukan.
Inggris Ingin Kirim Amunisi Depleted Uranium ke Ukraina, Hungaria: Kami Tidak Mendukung
Putin mengatakan bahwa dirinya sangat setuju dengan kesimpulan yang sebelumnya dilontarkan oleh jurnalis senior Amerika Serikat Seymour Hersh, yang menyebut intelijen AS lah yang melakukan tindak pengrusakan terhadap jalur pipa Nord Stream di Laut Baltik.
"Dia (Hersh) melakukan penyelidikan dan ... menyimpulkan bahwa ledakan ini diatur oleh intelijen AS. Saya sepenuhnya setuju dengan kesimpulan ini,” tambah Putin.
Hanya saja, Putin tidak merinci apakah Rusia juga memiliki bukti sendiri untuk mendukung kesimpulan yang dibuat oleh Seymour Hersh tersebut.
Pada bulan Februari, Hersh menerbitkan laporan mengejutkan tentang tindak sabotase terhadap pipa gas Nord Stream 1 dan 2. Pada tulisan tersebut, ia menuduh Washington mendalangi serangan itu.
Pada bulan Maret, Hersh mengklaim bahwa CIA dan dinas intelijen Jerman, BND, ditugaskan untuk menutupi keterlibatan Washington dengan memberikan cerita alternatif kepada media.
Penulis | : | Tino Aditia |