•  

logo


Rusia Tak Segan Gunakan Nuklir untuk Pertahankan Krimea

Mantan Presiden Rusia mengatakan bahwa upaya Ukraina untuk merebut kembali wilayah Krimea akan ditanggapi dengan senjata nuklir dari Rusia

24 Maret 2023 20:41 WIB

Kepala Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev
Kepala Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev britannica

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengatakan bahwa Rusia tidak akan segan menggunakan kekuatan nuklirnya jika Ukraina berupaya merebut wilayah Semenanjung Krimea.

Berbicara kepada wartawan pada hari Jumat (24/3), Medvedev mengatakan bahwa dirinya tidak yakin jika Ukraina berani melakukan serangan ke Krimea.

"Ini adalah propaganda dan harus diperlakukan seperti itu, selama perang itu selalu ada," katanya, dikutip Jitunews dari Russia Today.


Hungaria Tak Bersedia Tangkap Presiden Vladimir Putin, Begini Alasannya

Medvedev, yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Rusia, menambahkan bahwa “jika kita berbicara tentang semacam serangan serius yang terkait dengan upaya untuk merebut kembali Krimea, sangat jelas bahwa ini adalah dasar penggunaan semua sarana perlindungan, termasuk yang disediakan oleh dasar-dasar Doktrin Pencegahan Nuklir, ketika penggunaan segala jenis senjata terhadap Rusia mengancam keberadaan negara itu sendiri.”

Seperti diketahui, Semenanjung Krimea memutuskan untuk kembali bergabung dengan Federasi Rusia pada tahun 2014 melalui referendum, menyusul terjadinya aksi kudeta pemerintahan di Ukraina.

Referendum tersebut tidak diakui oleh Ukraina dan negara-negara Barat, dan Ukraina juga berulang kali berjanji akan merebut kembali wilayah tersebut dengan paksa

Ukraina dan pendukung Baratnya telah menolak untuk mengakui langkah tersebut, dan Kiev telah berulang kali berjanji untuk merebut kembali semenanjung itu dengan paksa.

Medvedev menekankan bahwa setiap upaya untuk memutuskan bagian dari Rusia akan dianggap sebagai ancaman terhadap keberadaan negara tersebut.

“Oleh karena itu, buatlah kesimpulanmu sendiri. Benar-benar ada alasan untuk menggunakan senjata apa pun di sini. Benar-benar apapun. Dan saya harap 'teman-teman' kita di seberang lautan memahami ini,” katanya.

Dia juga menekankan bahwa prospek konflik nuklir tidak memudar, tetapi terus berkembang. Setiap hari senjata Barat dikirim ke Ukraina, semakin dekat dunia bergerak menuju "kiamat nuklir", Medvedev memperingatkan, menambahkan bahwa "itu tidak berarti bahwa ini akan terjadi, tetapi penunggang kuda kiamat terus bergerak."

Mantan pemimpin Rusia itu juga mengklaim bahwa tanpa bantuan militer dan finansial dari negara NATO, pemerintahan Zelensky tidak akan dapat bertahan melawan pasukan Rusia. Hanya saja, semakin besar pasokan senjata, semakin sulit pula situasi konflik Rusia-Ukraina.

Inggris Ingin Kirim Amunisi Depleted Uranium ke Ukraina, Hungaria: Kami Tidak Mendukung

Halaman: 
Penulis : Tino Aditia