Inggris Ingin Kirim Amunisi Depleted Uranium ke Ukraina, Hungaria: Kami Tidak Mendukung
Hungaria menegaskan bahwa pihaknya tidak mendukung langkah-langkah yang memicu eskalasi konflik Rusia-Ukraina
24 Maret 2023 16:50 WIB

Amunisi Depleted Uranium | tangkapan layar Twitter |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Kepala Staf Perdana Menteri Hungaria Gergely Gulyas, pada Kamis (23/3) mengatakan bahwa pemerintah Hungaria tidak membenarkan keputusan Inggris untuk mengirimkan peluru depleted uranium ke Ukraina. Menurut Gulyas, rencana Inggris ini hanya akan memanaskan situasi konflik Rusia-Ukraina.
"Hungaria tidak mendukung tindakan apa pun yang dapat mengarah pada eskalasi perang," katanya, dikutip Jitunews dari TASS.
Dia juga mencatat bahwa pemerintah Hongaria tidak mengirimkan senjata dan amunisi ke Ukraina, dan menyerukan penyelesaian konflik yang sedang berlangsung hanya melalui negosiasi damai.
Sah, Atlet Transgender Kini Dilarang Ikut Kompetisi Olahraga Wanita
Sebelumnya pada hari Senin awal pekan ini, Menteri Negara Pertahanan Inggris Annabel Goldie mengatakan dalam tanggapan tertulisnya atas penyelidikan oleh Anggota House of Lords Raymond Jolliffe bahwa pihak berwenang Inggris akan mengirim peluru ke Ukraina yang mengandung depleted uranium yang diyakini efektif melawan kendaraan lapis baja Rusia.
Mengomentari keputusan otoritas Inggris ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Selasa bahwa Rusia harus menanggapi fakta bahwa "kolektif Barat mulai menggunakan senjata dengan komponen nuklir."
Kedutaan Besar Rusia di Inggris memperingatkan London agar tidak mengirimkan amunisi tersebut ke Kiev. Kedutaan menggarisbawahi bahwa langkah ini dapat menyebabkan eskalasi konflik, dan penggunaan peluru semacam itu di Ukraina akan mempengaruhi kesehatan penduduk setempat.
Hungaria Tak Bersedia Tangkap Presiden Vladimir Putin, Begini Alasannya
Penulis | : | Tino Aditia |