Perhimpunan Palang Merah Internasional Minta Tambahan Anggaran untuk Bantu Korban Gempa Turki dan Suriah
Turki diguncang oleh gempa berkekuatan 7,7 magnitudo dan 7,6 magnitudo pada Senin (6/2)
17 Februari 2023 20:41 WIB

Relawan dari IFRC membantu upaya penyelamatan dan pencarian korban gempa Turki | tangkapan layar Twitter |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) pada hari Kamis (16/2) mengatakan sedang mengajukan permintaan dana darurat untuk membantu para korban gempa Turki dan Suriah.
IFRC mengatakan akan meningkatkan permohonan darurat dari 200 juta frank Swiss menjadi 650 juta frank Swiss (atau setara dengan USD703 juta), karena skala kehancuran gempa di kedua negara menjadi lebih jelas.
"Dampak penuh dari gempa ini masih berlangsung. Situasi di lapangan berubah dengan cepat, dan kebutuhan terus bertambah dari menit ke menit. Bagi para penyintas, ini adalah saat-saat tersulit dalam hidup mereka dan jalan menuju pemulihan akan panjang," kata Sekretaris Jenderal IFRC Jagan Chapagain, yang saat ini tengah menggelar kunjungan ke sejumlah wilayah terdampak gempa di Turki dan Suriah.
Stoltenberg Minta Turki Ijinkan Swedia dan Finlandia Gabung NATO
“Kebutuhan yang paling mendesak adalah tempat berlindung, perawatan kesehatan dan sanitasi, makanan, dan air. Orang-orang juga menghadapi tekanan besar seperti akses kesehatan mental dan dukungan psikososial sangat penting,” katanya, dikutip Jitunews dari Anadolu Agency.
Menurut pemerintah Turki pada Jumat (17/2), jumlah korban tewas akibat gempa bumi yang mengguncang wilayah Turki pada Senin (6/2) pekan lalu, saat ini mencapai 38.044 jiwa.
Seperti diketahui, gempa berkekuatan 7,7 magnitudo dan 7,6 magnitudo mengguncang wilayah Turki. Gempa yang berpusat di provinsi Kahramanmaras tersebut juga dirasakan oleh sejumlah provinsi di Turki lainnya, diantaranya Adana, Adiyaman, Diyarbakir, Hatay, Gaziantep, Malatya, Kilis, Osmaniye, Elazig, dan Sanliurfa.
Selain itu, goncangan gempa juga dirasakan oleh sejumlah negara di kawasan Timur Tengah, termasuk Suriah dan Lebanon.
Joe Biden Nggak Ingin AS Terlibat Perang Dingin Baru dengan China
Penulis | : | Tino Aditia |