Ukraina Tidak Punya Banyak Peluang untuk Rebut Kembali Wilayahnya yang Dikuasai Rusia
Seorang pejabat AS yang tidak disebut namanya menilai peluang Ukraina untuk merebut kembali wilayahnya yang dikuasai oleh Rusia semakin kecil
14 Februari 2023 20:41 WIB

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky | Ukrinform |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Peluang Ukraina untuk merebut kembali wiayahnya yang dikuasai oleh Rusia semakin kecil, terlebih dengan berkurangnya bantuan finansial dan peralatan tempur dari negara-negara Barat, termasuk dari Amerika Serikat. Hal tersebut disampaikan oleh seorang pejabat senior Amerika yang tidak disebut namanya kepada Washington Post.
“Kami akan terus mencoba untuk meyakinkan mereka bahwa kami tidak dapat melakukan apa pun dan segalanya selamanya,” kata seorang anggota senior pemerintahan Presiden Joe Biden yang tidak disebut namanya, kepada Washington Post pada Senin (13/2).
Sebelumnya, Presiden Joe Biden telah berjanji untuk mendukung Kiev selama "selama diperlukan" untuk mengalahkan Rusia. Namun, sikap itu tidak berlaku untuk sumber daya yang siap dikirim Washington.
Dua Pesawat TNI AU Pembawa Bantuan Kemanusiaan bagi Korban Gempa Berhasil Mendarat di Turki
"'Selama diperlukan' berkaitan dengan jumlah konflik," tambahnya.
“Itu tidak berkaitan dengan jumlah bantuan,” lanjutnya.
Menurut Washington Post, Anggota DPR AS, terutama dari Partai Republikan, semakin ragu jika bantuan yang dikirim oleh pemerintahan Joe Biden sudah sesuai dengan kepentingan nasional Amerika Serikat. Apalagi, konflik antara Rusia dan Ukraina ini juga membawa dampak buruk yang turut dirasakan oleh negra-negara Eropa, yakni dengan meningkatnya inflasi dan harga energi di kawasan tersebut.
"Militer Ukraina kemungkinan memiliki waktu hingga musim panas untuk membuat kemajuan, sebelum paket senjata AS saat ini habis," tulis Washington Post.
Sementara itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa laporan surat kabar tersebut merupakan bukti jika konflik yang terjadi di Ukraina saat ini merupakan "perang Barat melawan Rusia".
“Neoliberal AS telah menghancurkan Ukraina dan memusnahkan rakyat Ukraina. Ambisi hegemonik Amerika menyebabkan hilangnya nyawa secara besar-besaran,” kata Zakharova pada hari Selasa.
Penulis | : | Tino Aditia |