Pakar Sebut Gempa Bumi Turki sebagai Gempa Paling Mematikan, Ini Alasannya
Turki, pada Senin (6/2) diguncang gempa bumi besar berkekuatan 7,8 magnitudo dan sejumlah gempa susulan
8 Februari 2023 21:25 WIB

Sebuah bangunan runtuh usai gempa berkekuatan 7.7 Magnitudo mengguncang Turki pada Senin (6/2) | tangkapan layar Twitter |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Gempa berkekuatan 7,8 magnitudo yang mengguncang wilayah Turki dan Suriah pada hari Senin (6/2) kemarin kemungkinan akan menjadi salah satu gempa bumi paling mematikan yang terjadi pada dekade ini. Gempa tersebut menyebabkan retakan lebih dari 100 km (62 mil) antara lempeng Anatolia dan lempeng Arab.
Hal itu disampaikan oleh Roger Musson, seismolog di British Geological Survey.
Pusat gempa berada sekitar 26 km sebelah timur kota Nurdagi di Turki pada kedalaman sekitar 18 km di Patahan Anatolia Timur. Gempa menyebar ke arah timur laut, dan membuat wilayah Turki tengah dan Suriah hancur.
Jumlah Korban Tewas Akibat Gempa Turki Kini Sudah Lebih dari 11 Ribu
Selama abad ke-20, Patahan Anatolia Timur menghasilkan sedikit aktivitas seismik besar. "Jika kita hanya melihat gempa (besar) yang direkam oleh seismometer, itu akan terlihat kurang lebih kosong," katanya, dikutip Jitunews dari Reuters.
Menurut Survei Geologi AS, hanya tiga gempa bumi yang tercatat berkekuatan di atas 6,0 magnitudo yang mengguncang daerah tersebut sejak 1970. Namun pada tahun 1822, gempa berkekuatan 7,0 pernah melanda wilayah tersebut, dengan jumlah korban tewas diperkirakan mencapai sekitar 20.000 orang.
Patahan Anatolia Timur adalah sesar geser.
Pada saat itu, lempengan batuan padat saling mendorong melintasi garis patahan vertikal, membangun tekanan hingga akhirnya tergelincir dalam gerakan horizontal, melepaskan sejumlah besar tekanan yang dapat memicu gempa bumi.
Turki diguncang gempa berkekuatan 7,7 magnitudo pada Senin (6/2) pagi sekitar pukul 04.17 waktu setempat. Pusat gempa berada di distrik Pazarcik provinsi Kahramanmaras. Sekitar sembilan jam kemudian, gempa susulan berkekuatan 7,6 magnitudo kembali mengguncang provinsi tersebut. Hanya saja, pusat gempa berada di distrik Elbistan.
Pecahan awal gempa Turki-Suriah dimulai pada kedalaman yang relatif dangkal, yakni di kedalaman 7 kilometer (4,3 mil).
"Gempa di permukaan tanah akan lebih parah daripada gempa bumi yang lebih dalam dengan besaran yang sama di sumbernya," kata David Rothery, ahli geosains planet di Universitas Terbuka di Inggris.
Sebelas menit setelah gempa awal, wilayah itu dilanda gempa susulan dengan kekuatan bervariasi, mulai dari 6,7 magnitudo dan 7,5 yang terjadi beberapa jam kemudian, diikuti oleh gempa 6,0 magnitudo di sore hari.
"Apa yang kami lihat sekarang adalah aktivitasnya menyebar ke patahan tetangga," kata Musson. "Kami memperkirakan gempa akan berlanjut untuk sementara waktu," tambahnya.
Cuaca musim dingin yang dingin, tambahnya, membuat orang yang terperangkap di bawah reruntuhan memiliki peluang lebih kecil untuk bertahan hidup.
Dinas Keamanan Norwegia Jelaskan Bahaya Terorisme dibalik Aksi Pembakaran Al Quran
Penulis | : | Tino Aditia |