•  

logo


Pesawat Susi Air Dibakar KKB-Pilot Disandera, DPR Minta TNI Selesaikan Konflik Secara Humanis

Atas insiden Pesawat Susi Air dibakar KKB, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid meminta agar TNI segera membebaskan pilot maskapai Susi Air tersebut.

8 Februari 2023 04:46 WIB

Anggota Komisi I DPR RI, Meutya Hafid
Anggota Komisi I DPR RI, Meutya Hafid Jitunews/Khairul Anwar

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Pesawat Susi Air dibakar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Nduga, Papua Tengah, Selasa (7/2/2023).

Selain Pesawat Susi Air dibakar KKB, sang pilot juga disandera oleh OMP pimpinan Egianus Kogoya.

Atas insiden Pesawat Susi Air dibakar KKB, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid meminta agar TNI segera membebaskan pilot maskapai Susi Air tersebut.


Sandera Pilot Susi Air, TPNPB-OPM Tuntut Hal Ini

"Saya minta pihak-pihak untuk berkomunikasi, terutama juga dari TNI bagaimana agar pilot ini kalau betul disandera agar bisa segera dibebaskan," kata Meutya di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Selasa (7/2/2023).

Meutya lantas menyoroti konflik Papua yang terjadi akhir-akhir ini. Ia meminta agar penanganan konflik dilakukan secara humanis namun tegas.

"Kalau ada kekerasan harus humanis. Kalau ada kekerasan tentu itu tegas tapi dalam kerangka penyelesaian akhir tentu harus ada dialog-dialog dengan kelompok ini. Jadi humanisnya tetap ada," ujanya.

Lebih lanjut, ia mendorong agar Perpres Nomor 7 tahun 2021 terkait perlibatan TNI dalam berantas terorisme segera ditindaklanjuti.

Sebelumnya, pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengaku menyandera seorang pilot beserta lima penumpang pesawat Susi Air.

Dalam laporan Egianus Kogoya selaku pimpinan, penyanderaan ini merupakan aksi TPNPB-OPM yang kedua kalinya sejak Tim Lorenz pada 1996 di Mapnduma.

TPNPB-OPM, melalui pernyataan tertulis juru bicaranya, Sebby Sambom, menuntut Pemerintah RI untuk menutup semua jalur penerbangan masuk ke Kabupaten Nduga.

Pasukan Kogoya saat ini membawa pilot pesawat Susi Air dan menuntut anggota TNI-Polri untuk tidak menembak atau menginterogasi masyarakat sipil Nduga.

“Kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma tidak akan melepaskan pilot yang kami sandera ini, kecuali NKRI mengakui dan melepaskan kami dari negara kolonial Indonesia (Papua merdeka),” ujar Sebby mengutip pernyataan Kogoya, dilansir dari Tempo, Selasa (7/2/2023).

Selain itu, TPNPB OPM mendesak agar pembangunan di tanah Ndugama dihentikan. Bila pembangunan masih berlanjut, KKB mengancam bakal melaksanakan "sapu bersih".

Kronologi KKB Papua Bakar Pesawat Susi Air di Nduga

Halaman: 
Penulis : Trisna Susilowati