JAKARTA, JITUNEWS.COM - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada sebuah pengarahan pada hari Rabu (1/2) mengatakan bahwa pernyataan yang disampaikan oleh Presiden Prancis terkait pengiriman pesawat tempur ke Ukraina, sangat tidak masuk akal. Terlebih setelah Macron menilai pengiriman jet tempur tersebut tidak akan meningkatkan situasi konflik Rusia-Ukraina.

“Kami telah memperhatikan kata-kata Presiden Prancis [Emmanuel] Macron, yang, menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan pasokan pesawat ke Ukraina...Maafkan saya, tapi ini semacam absurditas," kata Zakharova, dalam sebuah briefing kepada awak media, dikutip Jitunews dari TASS.

Zakharova menambahkan bahwa pemerintah Prancis sendiri memang sudah berniat untuk mengirimkan pesawat tempur kepada Ukraina. Hal itu dikonfirmasi oleh Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu yang mengunjungi Ukraina pada 28 Januari 2023 kemarin.

Mulai Hari Ini, Rusia Setop Jual Minyak ke Negara-negara Ini

"Apakah presiden Prancis benar-benar yakin bahwa memasok senjata, senjata berat, dan pesawat kepada rezim Kiev untuk operasi tempur tidak akan memperburuk situasi? Saya menolak untuk percaya bahwa orang dewasa dapat memiliki logika seperti itu," tambah diplomat itu.

Zakharova, lebih lanjut memperingatkan bahwa pernyataan dan dukungan Emmanuel Macron tersebut hanya akan membuat pemerintah Ukraina semakin berhasrat untuk melancarkan serangan terhadap pasukan Rusia, dan warga sipil.

"Pernyataan seperti itu hanya meningkatkan nafsu yang sudah tak tertahankan dari rezim Zelensky, yang, dengan menembaki rumah sakit dan membantai warga sipil. Lalu apa kata Macron? Tidak akan mengarah pada eskalasi konflik. Yah, tentu saja, mereka 'memberi' kedamaian. Jelas pesawat-pesawat ini akan digunakan untuk menjatuhkan kue dan permen, bukan? Aku punya perasaan yang berbeda," tegasnya.

IMF Sebut Rusia Tak Terpengaruh dengan Aturan Batas Harga Minyak yang Ditetapkan oleh Negara-negara Barat

• 1