Terlepas dari Konflik Ukraina, Rusia Tetap Tunduk pada Perjanjian Nuklir Bilateral dengan Amerika Serikat
Dubes Rusia menegaskan bahwa Moskow masih tetap mematuhi isi perjanjian New START, perjanjian pengurangan senjata nuklir bilateral dengan Amerika Serikat
1 Februari 2023 18:33 WIB

Bendera Rusia dan Amerika Serikat | istimewa |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat Anatoly Antonov, mengatakan bahwa Rusia tetap berkomitmen pada perjanjian nuklir bilateral dengan AS, yakni Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Baru atau yang dikenal dengan perjanjian New START, dan berencana untuk tetap mematuhi perjanjian tersebut. Hanya saja, dikarenakan situasi konflik Ukraina, Rusia masih belum bisa melanjutkan proses negosiasi terkait perpanjangan perjanjian tersebut.
“Kami telah berulang kali menunjukkan kepada Washington bahwa situasi mengenai New START adalah akibat langsung dari perang hibrida yang dilancarkan oleh Barat terhadap negara kami. Kami telah memperingatkan bahwa (perjanjian) pengendalian senjata tidak dapat dipisahkan dari realitas geopolitik. Dalam kondisi saat ini, kami menganggap tidak adil, tidak tepat waktu, dan tidak pantas mengundang militer AS ke fasilitas strategis kami," kata Antonov dalam sebuah wawancara dengan Sputniknews.
Antonov menegaskan bahwa Rusia masih menganggap perjanjian New START sebagai alat yang sangat berguna untuk menyetabilkan hubungan Rusia-Amerika Serikat.
Presiden Turki Dinilai Layak Dapatkan Hadiah Nobel Perdamaian
“Pada saat yang sama, Rusia tetap berkomitmen pada perjanjian New START dan terus menganggapnya sebagai alat yang berguna di bidang stabilitas strategis dan memastikan prediktabilitas dalam hubungan antara kekuatan nuklir utama. Kami bermaksud untuk terus mematuhi batasan pusat Perjanjian, untuk melanjutkan pertukaran pemberitahuan dan data yang relevan. Tanggung jawab atas eskalasi situasi di sekitar START Baru sepenuhnya terletak pada Washington," katanya.
Antonov mengatakan bahwa tidak mungkin ada kemajuan dalam pengendalian senjata nuklir jika pemerintah Amerika Serikat tidak merubah kebijakannya yang bertujuan untuk mengalahkan Rusia secara strategis.
Sementara itu, dalam sebuah laporan kepada Kongres, Kementerian Luar Negeri AS mengatakan bahwa Amerika Serikat tetap siap untuk bekerja secara konstruktif dengan Rusia untuk sepenuhnya mengimplementasikan New START. Laporan itu mengatakan Rusia juga siap mematuhi perjanjian tersebut.
Ukraina Marah usai Presiden Kroasia Sebut Wilayah Krimea Bakal Tetap Jadi Milik Rusia
Penulis | : | Tino Aditia |