•  

logo


Ditanya soal Rusaknya Jalur Pipa Gas Rusia-Jerman, Wakil Menlu AS: Sangat Bersyukur

Wakil Menteri Luar Negeri AS mengatakan bahwa dirinya bersyukur jalur pipa Nord Stream mengalami kerusakan dan tidak dapat dioperasikan

28 Januari 2023 11:09 WIB

Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland
Wakil Menteri Luar Negeri AS Victoria Nuland tangkapan layar Twitter

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik, Victoria Nuland, telah menyatakan kegembiraannya atas hancurnya jalur pipa gas Rusia-Jerman, Nord Stream. Selama sidang Senat yang digelar pada hari Kamis (26/1), Nuland mendapat pertanyaan dari Senator Ted Cruz apakah undang-undangnya yang ditujukan untuk menjatuhkan sanksi pada pipa gas Nord Stream 2, yang dibatalkan pada Januari 2022, dapat mencegah terjadinya konflik Rusia-Ukraina.

“Seperti Anda, saya, dan saya pikir pemerintah juga sangat bersyukur mengetahui bahwa Nord Stream 2 sekarang, seperti yang ingin Anda katakan, menjadi sebongkah logam di dasar laut,” kata Nuland, dikutip Jitunews dari Russia Today.

Nuland mencatat bahwa dirinya ikut terlibat dalam negosiasi dengan Rusia sebelum konflik Rusia-Ukraina pecah pada akhir Februari 2022 lalu.


AS Tuduh Perusahaan China Kerjasama dengan Tentara Bayaran Rusia, Kedubes China: Tidak Punya Dasar Faktual

Seperti diketahui, Pipa Nord Stream 1 dan 2 mengalami kebocoran dan rusak berat akibat ledakan bawah air pada bulan September. Banyak pihak yang meyakini jika insiden tersebut merupakan serangan sabotase.

Jalur pipa Nord Stream 1 dan 2 digunakan untuk mengirimkan pasokan gas dari Rusia ke Jerman melalui Laut Baltik. Jalur pipa Nord Stream 1 sudah beroperasi selama beberapa tahun, namun Nord Stream 2 baru selesai pada 2021 kemarin dan Jerman menangguhkan ijin pengoperasiannya setelah Rusia mengakui kemerdekaan Donetsk dan Lugansk pada Februari 2022.

Terkait dengan kerusakan jalur pipa Nord Stream, Nuland mengklaim bahwa proyek itu kini sudah "mati" dan tidak mungkin dihidupkan kembali.

Sementara itu, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolay Patrushev mengklaim bahwa Moskow telah memperoleh sejumlah bukti yang menunjukkan keterlibatan beberapa negara Barat dalam serangan sabotase terhadap jalur pipa gas Nord Stream.

Sebelumnya, Tim penyelidik Swedia dikabarkan telah menemukan jejak bahan peledak pada pecahan "benda asing" yang ditemukan dari lokasi ledakan pipa bawah laut Nord Stream. Bukti baru itu menegaskan bahwa insiden kebocoran jalur pipa gas Rusia-Jerman tersebut diakibatkan oleh adanya tindakan sabotase

“Pekerjaan analisis lanjutan masih dalam proses – tujuannya adalah untuk menarik kesimpulan yang lebih pasti tentang insiden Nord Stream,” kata dinas keamanan Swedia, SAPO, pada hari Jumat (18/11), dikutip RT.com.

"Penyelidikan sangat ekstensif dan kompleks dan pada akhirnya akan menunjukkan apakah seseorang dapat dicurigai, dan kemudian diadili untuk ini," tambahnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa dirinya mencurigai AS sebagai pelaku tindak sabotase terhadap jalur pipa gas Nord Stream. Menurut Putin, AS ingin pengiriman komoditas gas Rusia ke Eropa terhenti, sehingga Eropa terpaksa membeli gas alam cair dari Amerika.

“Semua orang mengerti siapa yang berada di balik ini dan siapa yang diuntungkan. Seseorang sekarang dapat memaksa gas alam cair dari AS ke negara-negara Eropa dalam skala yang jauh lebih besar,” kata Putin dalam pidato di forum Pekan Energi Rusia di Moskow, Rabu (12/10) dikutip RT.com.

“Siapa yang berdiri di belakang tindakan sabotase terhadap jaringan pipa Nord Stream? Jelas, mereka yang ingin sepenuhnya memutuskan hubungan antara Rusia dan Uni Eropa, merusak kedaulatan politik Eropa, melemahkan kapasitas industrinya, dan menguasai pasarnya,” kata presiden.

Setelah Tank Leopard, Jerman Nggak Bakal Kirim Jet Tempur ke Ukraina

Halaman: 
Penulis : Tino Aditia