•  

logo


PM Jepang Minta Amerika Serikat dan Eropa Kompak Lawan China

PM Jepang Fumio Kishida berkunjung ke Washington DC, untuk meningkatkan aliansi Jepang-Amerika Serikat

14 Januari 2023 20:12 WIB

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida tangkapan layar Twitter

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan bahwa Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa harus bertindak serempak melawan China. Hal itu ia sampaikan pada Jumat (13/1) selama kunjungan di Washington. Kunjungan itu sendiri bertujuan untuk meningkatkan aliansi Tokyo dengan AS dalam menghadapi tantangan yang semakin besar dari China.

Menurut Kishida, China adalah tantangan utama bagi Jepang dan AS karena visi China untuk tatanan internasional berbeda dari pandangan Tokyo dan Washington.

"Beberapa hal tidak pernah dapat diterima oleh sekutu”, kata Kishida aat berpidato pada hari Jumat di Johns Hopkins School of Advanced International Studies, dikutip Jitunews dari Al Jazeera.


Awasi Pergerakan Kapal China, TNI AL Kerahkan Kapal Perang ke Natuna Utara

“Sangat penting bagi Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa untuk bersatu dalam mengelola hubungan kita masing-masing dengan China,” tambahnya.

Pada kesempatan itu, ia juga menyinggung soal konflik Rusia-Ukraina. Menurutnya, perang Rusia melawan Ukraina menandai "akhir" dari tatanan dunia pasca-Perang Dingin.

“Masyarakat internasional berada pada titik balik sejarah. Tatanan internasional yang bebas, terbuka, dan stabil yang telah kami dedikasikan untuk ditegakkan sekarang berada dalam bahaya besar,” kata Kishida.

“Kami tidak akan pernah mengizinkan upaya apa pun untuk mengubah status quo secara sepihak dengan paksa dan kami akan memperkuat pencegahan kami,” lanjutnya.

Kishida menegaskan kembali kekhawatiran Jepang tentang aktivitas militer China di dekat pulau yang disengketakan di Laut China Timur, yang dikenal sebagai Kepulauan Senkaku oleh Jepang atau Kepulauan Diaoyu oleh China, serta peluncuran rudal balistik China tahun lalu yang mendarat di perairan dekat Jepang.

Utusan Rusia untuk PBB Jelaskan Syarat Digelarnya Negosiasi Damai Rusia-Ukraina

Halaman: 
Penulis : Tino Aditia