•  

logo


Utusan Rusia untuk PBB Jelaskan Syarat Digelarnya Negosiasi Damai Rusia-Ukraina

Vassily Nebenzia mengatakan bahwa Rusia siap melakukan negosiasi damai jika Ukraina bisa menjamin tidak akan melakukan tindakan yang mengancam keamanan Rusia

14 Januari 2023 19:51 WIB

Gedung Kremlin di Moskow, Rusia
Gedung Kremlin di Moskow, Rusia istimewa

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Rusia siap untuk melakukan negosiasi damai dengan Ukraina jika negosiasi tersebut bisa menjamin bahwa Kiev tidak akan melakukan tindakan yang mengancam keamanan nasional Rusia di masa depan. Hal itu disampaikan oleh Utusan Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia, pada Jumat (13/1).

“Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa tidak ada ancaman yang berasal dari wilayah Ukraina untuk Rusia, dan diskriminasi penduduk berbahasa Rusia, dan jika ini dapat dicapai melalui negosiasi damai, kami siap untuk terlibat,” kata Nebenzia selama sesi Dewan Keamanan PBB, dikutip Sputniknews.

Utusan Rusia tersebut mengatakan bahwa jika negosiasi damai tidak memungkinkan, Moskow akan mencapai tujuannya, yakni melindungi keamanan nasionalnya, dengan menggunakan cara militer.


Awasi Pergerakan Kapal China, TNI AL Kerahkan Kapal Perang ke Natuna Utara

Namun, utusan tersebut melanjutkan dengan mencatat bahwa Ukraina saat ini sedang mempromosikan gagasan untuk menyelenggarakan KTT Perdamaian, tetapi pada akhirnya hanya merupakan upaya untuk mendapatkan kembali simpati dari publik Barat.

"Ukraina sekarang sedang menjalankan gagasan tentang semacam pertemuan puncak perdamaian yang menunjukkan bahwa Rusia yang menginginkan perang," kata Nebenzia kepada anggota Dewan Keamanan.

"Jelas ini hanyalah upaya untuk memenangkan simpati di kalangan publik Barat yang semakin mengajukan pertanyaan yang tidak nyaman tentang kemana perginya uang yang diberikan ke Kiev," lanjutnya.

Seperti diketahui, sejak Rusia melancarkan operasi militernya di Ukraina pada akhir Februari 2022 kemarin, negara-negara Barat langsung menjatuhkan kebijakan sanksi yang bertujuan untuk melemahkan ekonomi Rusia. Selain itu, Amerika Serikat dan sekutunya juga mengirim bantuan finansial dan perlengkapan militer kepada Ukraina senilai miliaran dolar AS.

Dewan Keamanan PBB Minta Taliban Cabut Aturan Larangan terhadap Kaum Wanita Afganistan

Halaman: 
Penulis : Tino Aditia