Khawatir dengan Varian Baru Covid-19, Eropa Bakal Berlakukan Pembatasan Perjalanan bagi Pendatang asal China
Meningkatnya kasus infeksi Covid-19 di China pada Desember 2022 kemarin memicu kekhawatiran dari negara-negara Eropa
3 Januari 2023 18:45 WIB

Ilustrasi | istimewa |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Negara-negara anggota Uni Eropa dikabarkan siap melakukan tindakan yang terkoordinasi untuk melarang masuk semua pendatang yang tiba dari wilayah China, seiring dengan meningkatnya kasus infeksi Covid-19 di negara Asia tersebut.
Meningkatnya kasus infeksi Covid-19 di China selama Desember 2022 dan keraguan soal akurasi data pencatatan Covid-19 negara tersebut diketahui sudah memicu sejumlah negara untuk kembali memberlakukan aturan pembatasan perjalanan terhadap para pendatang dari China, karena khawatir akan kemunculan varian baru Covid-19.
Terlebih, peningkatan kasus tersebut terjadi tak lama setelah pemerintah China mencabut aturan pembatasan. Hal itu membuat banyak pakar kesehatan memprediksi jika tingkat kematian akibat infeksi Covid-19 di China bisa mencapai lebih dari satu juta kasus.
Dihantam Rudal Ukraina, Lebih dari 60 Tentara Rusia Tewas
Swedia, yang kini memegang jabatan sebagai negara pemimpin Uni Eropa, mengatakan para pejabat dari negara-negara anggota akan mengadakan pertemuan Tanggap Krisis Politik Terpadu pada hari Rabu (3/1) untuk melihat apakah persyaratan masuk di seluruh blok diperlukan bagi pengunjung dari China.
“Penting bagi kami untuk segera mengambil tindakan yang diperlukan,” kata Menteri Kesehatan Swedia Jakob Forssmed pada hari Senin (2/1), dikutip Jitunews dari Al Jazeera.
Pemerintah Belgia mengatakan pada Senin malam bahwa mereka akan memeriksa sampel air limbah yang didapat dari pesawat yang tiba dari China untuk melihat apakah ada petunjuk baru tentang varian yang berpotensi berbahaya di antara penumpang yang masuk ke wilayahnya. Belgia juga akan mewajibkan pengunjung dari China yang merasa tidak sehat untuk melakukan tes uji Covid-19.
Menteri Kesehatan Belgia Frank Vandenbroucke mengatakan bahwa 27 negara anggtoa Uni Eropa perlu melakukan lebih banyak upaya terkoordinasi untuk mencegah penyebaran kembali wabah Covid-19.
“Ini akan menjadi sinyal yang baik bagi China jika semua negara Uin Eropa mengatakan secara bersama: 'Jika Anda datang ke Eropa, Anda harus diuji terlebih dahulu,'” katanya kepada jaringan VRT.
Sebelumnya, Prancis, Spanyol, dan Italia telah mengumumkan secara independen bahwa mereka akan menerapkan tindakan COVID yang lebih ketat terhadap semua orang yang datang dari China.
Tak Cuma di Bumi, China juga Rebutan Wilayah dengan Amerika Serikat di Permukaan Bulan
Penulis | : | Tino Aditia |