•  

logo


Mantan Sekjen NATO Berkunjung ke Taiwan, Ternyata Ini Alasannya

Anders Fogh Rasmussen pada Selasa (3/1) tiba di Taipei dan akan menggelar pertemuan dengan sejumlah pejabat tinggi Taiwan, termasuk dengan Presiden Tsai Ing-wen

3 Januari 2023 17:47 WIB

Mantan sekretaris jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen
Mantan sekretaris jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen istimewa

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Mantan sekretaris jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen dikabarkan tiba di Taipei pada hari Selasa (3/1), dimana dia akan bertemu dengan presiden Taiwan, Tsai Ing-wen.

Kedatangan mantan perdana menteri Denmark yang memimpin NATO antara tahun 2009 dan 2014 tersebut disambut oleh Vincent Yao, pejabat tinggi Taipei yang bertanggung jawab untuk urusan Eropa.

Menurut Kementerian Luar Negeri Taiwan, ia juga dijadwalkan menggelar pertemuan dengan Wakil Presiden Lai Ching-te dan Menteri Luar Negeri Joseph Wu.


Sekjen NATO Prediksi Konflik Rusia-Ukraina Tidak Akan Selesai Dalam Waktu Dekat

“Kunjungan tersebut akan berfokus pada dukungan dari dunia demokrasi untuk Taiwan dan hubungan UE-Taiwan yang lebih dekat,” kata lembaga think-tank Aliansi Demokrasi (AoD) dalam sebuah pernyataan di situs webnya.

AoD sendiri dibentuk pada tahun 2017 oleh Rasmussen.

Sementara itu, pemerintah Denmar diketahui mengakui Kebijakan Satu China, yakni dengan tidak mengakui Taiwan sebagai negara merdeka.

Menteri Luar Negeri Denmark, Lars Lokke Rasmussen, pada akhir Desember kemarin menegaskan bahwa pemerintah Denmark tidak ikut campur dalam rencana perjalanan mantan politisi tersebut.

“Kunjungan semacam itu tidak mengubah fakta bahwa pemerintahlah yang memimpin kebijakan luar negeri negara itu,” kata Sang menteri, dikutip Jitunews dari Russia Today.
“Denmark memiliki hubungan dagang yang baik dengan Taiwan, tetapi, pada saat yang sama, kami tetap tegas kepada kebijakan Satu-China,” tambahnya.

Dalam sebuah wawancara dengan majalah Newsweek pada bulan Oktober 2022 kemarin, Rasmussen menyatakan bahwa serangan Rusia terhadap Ukraina telah menunda China untuk melancarkan invasi ke Taiwan.

China telah berulang kali menyatakan bahwa mereka lebih memilih “penyatuan kembali secara damai” dengan Taiwan. Meski begitu, mereka juga memperingatkan bahwa Beijing masih memiliki “pilihan lain” untuk menyatukan kembali Taiwan dengan China Daratan.

Taiwan diketahui sudah membentuk pemerintahan sendiri sejak akhir tahun 1940-an. Meski begitu, status kemerdekaan Taiwan masih belum mendapat pengakuan resmi dari komunitas internasional. China juga masih menganggap wilayah kepulauan tersebut sebagai salah satu provinsinya dan sangat menentang segala bentuk pengakuan diplomatik terhadap Taiwan.

Kunjungan Rasmussen ke Taiwan digelar di tengah meningkatnya situasi ketegangan di wilayah Selat Taiwan belakangan ini.

Pada bulan Agustus 2022 kemarin, China memprotes kunjungan yang dilakukan oleh Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan dan menanggapi kunjungan tersebut dengan meluncurkan latihan militer gabungan di Selat Taiwan.

Kosovo Ingin NATO Kerahkan Lebih Banyak Pasukan ke Wilayahnya, Begini Reaksi Rusia

Halaman: 
Penulis : Tino Aditia