•  

logo


Tentara Rusia Dipukul Mundur, Kota Utama di Lugansk Bisa Direbut Pasukan Ukraina

Gubernur Lugansk, Serhiy Haidai, mengatakan bahwa pasukan Rusia terpaksa mundur ke Rubizhne, sebuah kota yang hanya berjarak beberapa mil dari Kremminna, sebagai akibat dari tekanan militer Ukraina.

28 Desember 2022 16:15 WIB

Tentara Ukraina
Tentara Ukraina Al Arabiya

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Pasukan Ukraina dikabarkan semakin berpeluang untuk merebut kembali Kreminna, sebuah kota utama di provinsi Lugansk, yang dikuasai oleh pasukan Rusia.

Gubernur Lugansk, Serhiy Haidai, mengatakan bahwa pasukan Rusia terpaksa mundur ke Rubizhne, sebuah kota yang hanya berjarak beberapa mil dari Kremminna, sebagai akibat dari tekanan militer Ukraina.

“Rusia memahami bahwa jika mereka kehilangan Kreminna, seluruh garis pertahanan mereka akan jatuh,” kata Haidai dikutip The Guardian, Selasa (27/12).


Jumlah Korban Jiwa Akibat Badai Salju di AS Meningkat

Dengan demikian, Rusia kemungkinan tidak akan begitu saja menyerahkan Kremminna kepada Ukraina.

“Pasukan pendudukan Rusia berhasil membangun pertahanan yang sangat kuat dalam sebulan. Mereka membawa cadangan dan peralatan dalam jumlah besar ke sana. Mereka terus memperbarui kekuatan mereka,” tambah Haidai.

Merebut kembali Kreminna dan Svatove di dekatnya dapat membuka jalan bagi Kyiv untuk melancarkan serangan ke Sievierodonetsk dan Lysychansk, dua kota yang berhasil direbut oleh Rusia pada musim panas kemarin.

Pertempuran sengit antara kedua pasukan masih terus berlanjut, dan tidak ada tanda-tanda pembicaraan damai yang akan segera terjadi.

Pada Senin (26/12) Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov telah mendesak Ukraina untuk memenuhi tuntutan Rusia, termasuk menyerahkan wilayah Ukraina yang sekarang dikuasai Rusia.

“Proposal kami untuk demiliterisasi dan denazifikasi wilayah yang dikendalikan oleh rezim (Ukraina), penghapusan ancaman terhadap keamanan Rusia yang berasal dari sana, termasuk tanah baru kami, sebelumnya sudah diketahui oleh musuh,” katanya dalam sebuah wawancara dengan kantor berita TASS, pada Senin (26/12).

“Intinya sederhana: Penuhi (permintaan) itu demi kebaikan Anda sendiri. Jika tidak, masalah ini akan diputuskan oleh tentara Rusia,” kata Lavrov.

Dewan Keamanan PBB Minta Taliban Cabut Aturan Larangan Kuliah bagi Perempuan Afghanistan

Halaman: 
Penulis : Tino Aditia