JAKARTA, JITUNEWS.COM - Badai musim dingin ekstrim yang melanda sebagian besar wilayah Amerika Serikat telah merenggut sedikitnya 63 nyawa. Hal itu dilaporkan oleh sejumlah media AS pada hari Selasa (27/12), mengutip informasi dari para pejabat.

Byron Brown, walikota Buffalo, salah satu kota di negara bagian New York, mengatakan kepada saluran berita MSNBC bahwa badai itu "mungkin lebih buruk daripada apa pun yang pernah dialami kota ini selama lebih dari 50 tahun." Pernyataan itu ia lontarkan setelah otoritas setempat melaporkan 27 kematian selama akhir pekan.

Meskipun ada larangan mengemudi sejak Jumat, namun tetap saja banyak warga yang nekat melanggar aturan tersebut mengingat badai salju ini terjadi bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru.

Moskow Ancam Putuskan Hubungan Kerjasama Rusia dengan Uni Eropa

Salah satu pejabat di wilayah Buffalo, Erie Mark Poloncarz mengatakan bahwa ratusan warga di Erie County terjebak di dalam kendaraan mereka selama akhir pekan, dan pasukan Garda Nasional terpaksa dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan.

Menurut laporan media, badai salju semacam ini hampir belum pernah terjadi sebelumnya, dan cakupannya membentang dari Great Lakes dekat Kanada hingga ke sungai Rio Grande di sepanjang perbatasan dengan Meksiko.

Presiden Joe Biden juga sudah mengeluarkan status darurat terkait situasi tersebut.

Menurut situs web FlightAware, cuaca ekstrim tersebut membuat lebih dari 2.800 penerbangan di seluruh wilayah Amerika Serikat pada hari Selasa (27/12) terpaksa dibatalkan.

Jelang Tahun Baru, Harga Saham Tesla Jatuh Bebas

• 1