Moskow Ancam Putuskan Hubungan Kerjasama Rusia dengan Uni Eropa
Menteri Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa Moskow tidak akan melanjutkan kerjasama dengan negara-negara Eropa yang membenci Rusia
28 Desember 2022 15:18 WIB

Bendera Rusia dan Uni Eropa | Sputniknews |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, pada Selasa (27/12) mengatakan bahwa hubungan antara Moskow dan Brussels kini berada pada "titik terendah". Menurutnya, Uni Eropa sudah mendeklarasikan "perang hibrida" terhadap Rusia, dengan memberlakukan kebijakan sanksi ekonomi.
"Kebijakan yang diambil oleh Brussels (Uni Eropa) hanya merugikan kepentingan warga Uni Eropa sendiri," kata Lavrov, dalam sebuah wawancara dengan media Rusia, TASS, yang diterbitkan pada Selasa (27/12).
Pada kesempatan itu, Lavrov juga menuduh Washington sudah mencegah negara-negara Uni Eropa untuk menggelar dialog dengan Moskow di bidang energi. Padahal, Rusia selama ini merupakan pihak pemasok energi terbesar Uni Eropa.
Setelah Rusia melancarkan "operasi militer khusus" ke Ukraina pada akhir Februari kemarin, perlahan Uni Eropa mulai mengurangi pembelian komoditas energinya dari Rusia dengan memberlakukan kebijakan sanksi, termasuk dengan melarang impor minyak Rusia yang dikirim melalui jalur laut maupun dengan memberlakukan aturan batas harga sebesar USD 60 per barel untuk minyak Rusia.
"Rusia tidak lagi menjalin hubungan bisnis seperti biasanya dengan partner semacam ini," kata Lavrov, memperingatkan.
Menurutnya, Rusia masih akan menemukan negara untuk diajak kerjasama di luar kawasan Eropa.
"Realistis saja. Kami akan terus bekerja dengan beberapa negara Eropa yang menghargai persahabatan dengan Rusia. Kami tidak akan bekerja sama dengan mereka yang membenci Rusia (Russophobes),” tukasnya.
Krisis Energi, Uni Eropa Kemungkinan Tak Bisa Hindari Pemadaman Listrik
Penulis | : | Tino Aditia |