Perempuan Afghanistan Dilarang Kuliah, Rusia: Hak Pendidikan adalah Salah Satu Hak Asasi Manusia
Rusia menyampaikan kekhawatirannya terkait kebijakan Taliban yang melarang kaum perempuan Afghanistan untuk melanjutkan pendidikan di level universitas
24 Desember 2022 16:16 WIB

Taliban melarang kaum wanita Afghanistan untuk mengenyam pendidikan di universitas | istimewa |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Kementerian Luar Negeri Rusia pada Jumat (23/12) mengatakan bahwa Moskow prihatin dengan kebijakan Taliban yang melarang kaum perempuan Afghanistan untuk melanjutkan pendidikan di level universitas. Menurutnya, Taliban harus segera mencabut kebijakan tersebut, karena pendidikan adalah salah satu hak asasi manusia.
"Kami telah mencatat dengan prihatin laporan pemerintah Taliban di Afghanistan melarang pendidikan perempuan di lembaga pendidikan tinggi. Hak atas pendidikan adalah salah satu hak asasi manusia dan kebebasan. Kami telah mencatat pembenaran oleh otoritas Afghanistan tentang menghubungkan larangan pendidikan tinggi perempuan dengan masalah jaminan keamanan atau kesulitan ekonomi. Kami berharap Kabul akan segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki situasi ini," kata kementerian tersebut dalam pernyataan tertulis dikutip Sputniknews.
Menurut Rusia, pendidikan adalah kunci keberhasilan dalam membangun sebuah negara di masa modern.
Dituduh Sediakan Senjata dan Amunisi untuk Rusia, Korea Utara: Tidak Masuk Akal
Pada hari Selasa awal pekan ini, Taliban sudah memerintahkan penangguhan pendidikan di level universitas bagi anak perempuan Afghanistan.
Keputusan tersebut memicu kritikan keras dari sejumlah organisasi internasional dan pemimpin global.
Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu pada Kamis (22/12) mengatakan bahwa Turki mengecam keputusan Taliban melarang kaum wanita Afghanistan untuk mengenyam pendidikan di level universitas.
"Larangan ini tidak Islami dan tidak humanis. Kami menolak larangan semacam itu," kata Cavusoglu pada konferensi pers di Ankara, dikutip Anadolu Agency.
Menurut Cavusoglu, kebijakan Taliban tersebut membuat pemerintah Turki merasa kesal. Ia juga mempertanyakan tujuan kebijakan itu dan meminta Taliban untuk membatalkannya.
"Apa kerugian pendidikan perempuan terhadap Afghanistan, dan apa manfaat dari larangan ini? ... Agama kami Islam tidak menentang pendidikan, sebaliknya, mendukung pendidikan. Kami berharap Taliban membatalkan keputusan ini. Turki akan terus memberikan pendidikan dan beasiswa kepada saudari Afghanistan kami,” tambah Cavusoglu.
Penulis | : | Tino Aditia |