JAKARTA, FIN.CO.ID -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada tanggal 3 Desember 2022 besok merayakan Hari Bhakti PUPR ke-77.
Hal itu menandakan Bhakti Kementerian PUPR selama 77 tahun, mengawal pembangunan di Indonesia.
Senada dengan tema Pentahelix Hari Habitat Dunia, Kementerian PUPR kemudian merefleksikan Hari Bhakti ke-77 tahun ini dengan sebuah kegiatan yang mencerminkan kolaborasi Pentahelix, dengan seluruh pihak terkait untuk menyuarakan kebersihan, dan membuat Sungai Ciliwung yang mengalir di Ibu Kota Jakarta menjadi Sungai yang sehat dan bersih, serta ramah bagi warganya.
Melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA), kegiatan bersih-bersih Sungai Ciliwung dimulai tepatnya dari sekitar Jembatan Ciliwung Kalibata, Jakarta Timur.
Kegiatan yang mengangkat tema 'Bersih dan Sehat bersama Ciliwung' ini bertujuan untuk mendorong kesadaran masyarakat dan meningkatkan fungsi Sungai Ciliwung sebagai ruang publik.
Direktur Operasi Pemeliharaan Ditjen SDA Adenan Rasyid mengatakan, susur Sungai Ciliwung dilaksanakan sepanjang 3,5 kilometer selama 30 menit dengan titik keberangkatan dari Jembatan Ciliwung Kalibata dan pemberhentian di Cawang.
Susur sungai diikuti oleh sejumlah TNI, komunitas, hingga awak media menggunakan total enam perahu karet dan beberapa kano dari Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (Podsi).
Bersih-bersih Sungai Ciliwung merupakan rangkaian acara Hari Bakti PUPR 2022 yang bertujuan untuk membuat Sungai Ciliwung menjadi bersih dari sampah maupun limbah.
Selain itu, kegiatan tersebut bertujuan agar membuat Sungai Ciliwung menjadi lebih sehat dan bisa dimanfaatkan lebih baik oleh masyarakat.
Misalnya apabila Sungai Ciliwung sudah menjadi lebih bersih, akan bisa digunakan untuk wisata kano yang tidak hanya bisa digunakan oleh atlet melainkan juga masyarakat.
"Kalau sungainya kotor kan orang segan untuk masuk sungai," jelas Adenan kepada awak media, Jumat 2 Desember 2022.
Sementara untuk sampah yang berhasil dikumpulkan akan diolah menjadi barang bernilai ekonomis. Oleh karena itu, pihaknya turut mengajak kerjasama United Nations Development Programme (UNDP) terkait penanganan sampah.
"Jadi banyak manfaat yang kita dapat apabila gerakan ini berjalan dengan baik," ujar Adenan.
Normalisasi Sungai Ciliwung
Pekerjaan normalisasi Sungai Ciliwung sendiri saat ini dilaporkan sudah mencapai 16 kilometer, dari total 33 kilometer rencana panjang tanggul yang akan dibangun.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung Cisadane Bambang Heri dalam acara Bersih dan Sehat Sungai Ciliwung pada Jumat pagi.
"Kemudian yang sekarang sedang berlangsung di seberang, yaitu 500-an meter," ucap Heri.
Adapun lokasi normalisasi Sungai Ciliwung sepanjang 500 meter yang dimaksud oleh Heri berada di Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen SDA Adenan Rasyid menjelaskan dua hal yang dilakukan dalam proses normalisasi. Yaitu dengan memperdalam sungai dan memperlebar sungai dengan tujuan utama untuk meningkatkan kapasitas tampung sungai.
Normalisasi Sungai Ciliwung ini terus dilakukan sebagai upaya Pemerintah untuk memitigasi bencana banjir yang kerap jadi langganan Ibu Kota Jakarta.
Langkah ini turut dibarengi dengan sejumlah pembangunan infrastruktur, sebut saja Bendungan Kering (Dry Dam) Ciawi dan Sukamahi yang diklaim bisa mengatasi banjir Jakarta.
"Penanganan banjir secara teknikal memang penting, seperti pembangunan Bendungan Sukamahi dan Ciawi di wilayah hulu Sungai Ciliwung, tetapi yang tidak kalah penting juga di wilayah hilirnya bagaimana menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai," kata Adenan.
Susur Sungai Ciliwung dilaksanakan sepanjang 3,5 kilometer selama 30 menit dengan titik keberangkatan dari Jembatan Ciliwung Kalibata dan pemberhentian di Cawang. Susur sungai diikuti oleh sejumlah anggota TNI, komunitas, hingga awak media menggunakan total enam perahu karet dan beberapa kano dari Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (Podsi).
Selain untuk membuat Sungai Ciliwung bebas dari sampah, kegiatan ini berpotensi membuat Sungai Ciliwung kedepannya menjadi tempat wisata.
Misalnya apabila Sungai Ciliwung sudah menjadi lebih bersih, akan bisa digunakan untuk wisata kano yang tidak hanya digunakan oleh atlet melainkan juga masyarakat.
"Kalau sungainya kotor kan orang segan untuk masuk sungai," tutup Adenan.
3 Foto Unik Jokowi dengan Hashtag #PresidenJamanNow di Instagram