•  

logo


Militer Rusia dan China Gelar Patroli Gabungan, Jepang Ketar-ketir

Pemerintah Jepang memperingatkan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh militer China dan Rusia di sekitar wilayah Jepang sudah menimbulkan kekhawatiran

1 Desember 2022 16:14 WIB

Sekertaris Kepala Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno
Sekertaris Kepala Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno istimewa

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Sekertaris Kepala Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno pada Kamis (1/12) mengatakan bahwa Tokyo sudah melayangkan peringatan kepada Beijing dan Moskow bahwa kegiatan militer gabungan antara China dan Rusia bisa menimbulkan "kekhawatiran" di sekitar wilayah Jepang.

"Kami akan memantau dengan cermat peningkatan kerja sama antara kedua negara dengan rasa khawatir," kata Matsuno, juru bicara pemerintah Jepang, dalam konferensi pers reguler, seraya menambahkan bahwa Jepang akan "dengan tegas melindungi" wilayahnya.

Kementerian pertahanan Rusia pada hari Rabu (30/11) mengumumkan bahwa pihaknya dan China akan melakukan patroli bersama dengan mengerahkan pesawat tempur strategis di atas Laut Jepang dan Laut China Timur.


Hungaria Minta NATO Tidak Anti-China

Sementara itu, Militer Korea Selatan mengatakan pihaknya mengerahkan sejumlah jet tempur saat dua pesawat tempur China dan enam pesawat Rusia memasuki zona pertahanan udaranya pada Rabu.

"Dua pesawat pembom H-6 China berulang kali memasuki dan meninggalkan Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea (KADIZ) di lepas pantai selatan dan timur laut Korea Selatan mulai sekitar pukul 5:50 pagi (2050 GMT Selasa)," kata Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan, dikutip Reuters.

JCS menambahkan bahwa sejumlah pesawat tempur China tersebut kembali memasuki KADIZ beberapa jam kemudian dari Laut Jepang, bersama pesawat pembom TU-95 dan jet tempur SU-35 Rusia.

"Militer kami mengirim jet tempur angkatan udara menjelang masuknya pesawat China dan Rusia ke KADIZ untuk menerapkan langkah-langkah taktis dalam persiapan menghadapi potensi kontinjensi," tambahnya.

Hanya saja, JCS mengatakan bahwa pesawat-pesawat tempur China dan Rusia tersebut tidak melanggar wilayah udara Korea Selatan.

Rayakan Kekalahan Timnas Iran, Suporter Ditembak Mati oleh Petugas Keamanan

Halaman: 
Penulis : Tino Aditia