•  

logo


Anggota Kongres AS Peringatkan Soal Bahaya Teknologi Artificial Intelligence, Lebih Buruk daripada Nuklir

Seth Moulton mengatakan bahwa teknologi AI nantinya akan digunakan dalam peperangan di masa depan

23 November 2022 22:31 WIB

Ilustrasi Robot, Artificial Intelligence
Ilustrasi Robot, Artificial Intelligence istimewa

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Perkembangan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam beberapa dekade mendatang dapat menjadi ancaman yang jauh lebih besar bagi perdamaian dunia dan kelangsungan hidup manusia daripada senjata nuklir, kecuali jika ada kesepakatan internasional tentang cara mengatur dan membatasinya. Hal itu disampaikan oleh Anggota Kongres AS Seth Moulton, dalam sebuah acara di Institut Hudson, pada hari Selasa (22/11).

"Senjata AI dapat mengambil alih dunia dalam waktu 50 hingga 100 tahun: Itu bukan skenario fiksi ilmiah yang gila," kata Moulton, yang merupakan mantan perwira Korps Marinir AS yang bertugas di Perang Irak.

"Saya berpendapat bahwa sistem AI akan lebih berbahaya daripada senjata nuklir," tambahnya.


Manchester City Perpanjang Kontrak Pep Guardiola

Menurut Molton, perkembangan sistem AI tidak dapat diprediksi dan sangat kuat tetapi tidak dapat dilarang, ditekan atau diabaikan. Ia khawatir jika situasi peperangan di masa depan melibatkan teknologi tersebut

"Mereka adalah masa depan peperangan," lanjutnya.

"Ini adalah sebuah keharusan bagi (Dewan) keamanan nasional untuk menetapkan aturan seputar penggunaan AI dalam pengembangan kerangka kerja etis....Melawan AI, komputer akan selalu menang. Robot biasanya terbang lebih baik daripada pilot manusia. Dalam simulasi pilot F-16 terbaik melawan AI, komputer selalu menang," jelasnya.

Untuk menanggapi bahaya penggunaan teknologi kecerdasan buatan oleh negara-negara lain, Molton berharap Amerika Serikat sejak saat ini mulai mengembangkan teknologi tersebut.

"Amerika Serikat mulai tertinggal dalam mengembangkannya," tambah Moulton.

Indonesia Jadi Ketua ASEAN 2023, Dubes Rusia: Negara yang Sangat Berpengaruh

Halaman: 
Penulis : Tino Aditia