•  

logo


Terkait Gempa Cianjur, Pencarian Korban Tertimbun Difokuskan pada Empat Titik

Sebanyak 28 ribu bangunan rusak di Cianjur akibat gempa mulai dipilah untuk diperbaiki.

23 November 2022 21:43 WIB

Menko PMK, Muhadjir Effendy dibonceng motor Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau lokasi terdampak gempa bumi Cianjur di Kecamatan Cugenang
Menko PMK, Muhadjir Effendy dibonceng motor Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat meninjau lokasi terdampak gempa bumi Cianjur di Kecamatan Cugenang Humas Kemenko PMK

CIANJUR, JITUNEWS.COM – Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, pemerintah saat ini fokus mengutamakan evakuasi korban luka hingga yang meninggal akibat gempa Cianjur. Selain itu perbaikan dilakukan pada infrastruktur vital yang terputus karena reruntuhan.

Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Indonesia, per Rabu (23/11) siang, sebanyak 284 jiwa meninggal dunia dalam bencana gempa Cianjur, sementara 151 jiwa masih dalam pencarian.

“Mudah-mudahan masih ada yang bisa diselamatkan. Dan untuk infrastruktur vital sudah beberapa kita selesaikan terutama jalur nasional, kemudian jalur kabupaten dan jembatan yang terputus juga sudah ditangani oleh Kementerian PUPR,” kata Muhadjir dalam keterangan resminya, Rabu (23/11/2022).


Bocah Selamat Usai 3 Hari Tertimbun Runtuhan Bangunan, Tim SAR: Dia Enggak Nangis

Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pencarian terus dilakukan di empat titik yang diperkirakan masih ada korban tertimbun, yakni di Kp. Cugenang, Rawa Cina Desa Nagrak, Salakawung Desa Sarampat, dan Warung Sate Sinta. Lokasi ini termasuk wilayah terdampak terberat dilihat dari banyaknya bangunan yang runtuh.

"Sejauh ini tidak ada kendala dalam proses pencarian karena titik evakuasi masih bisa dijangkau. Hanya memang titik evakuasi cukup luas dan dalam sehingga membutuhkan waktu dalam proses pencariannya. Jika menggunakan alat berat dikhawatirkan akan mengenai korban,” ungkap Muhadjir.

Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Aksi tanggap bencana berupa rehabilitasi dan rekonstruksi dijalankan secara simultan. Muhadjir memastikan pemerintah terus melakukan pendataan rumah yang terdampak rusak ringan, sedang hingga berat. Dia memerintahkan pihak terkait untuk mendata secepat mungkin sehingga penanganan bisa segera dilakukan.

“Saya sudah menginstruksikan jajaran BASARNAS, Pemda, BNPB dan lainnya untuk segera mendata jumlah rumah yang rusak dan segera diklasifikasi rusaknya, agar ketika masa tahap tanggap bencana yang kira-kira akan berlangsung sekitar tiga minggu ini kita upayakan langsung menuju tahap rehab-rekon. Dengan demikian, penderitaan para korban tidak terlalu lama,” tuturnya.

Adapun jumlah rumah rusak akibat gempa Cianjur saat ini sekitar 28.078 rumah. Angka ini masih tentatif berdasarkan data sementara BPBD.

“Data ini masih tentatif karena akan di verifikasi lagi oleh Kementerian PUPR. Kalau sudah fix, akan ditangani dalam bentuk bantuan uang. Yakni Rp.10 juta untuk rusak ringan,  Rp.25 juta untuk rusak sedang, dan Rp.50 juta untuk rusak berat. Semua prosesnya akan diawasi agar sesuai prosedur,” jelas Muhadjir.

Pemerintah Akan Bangun Rumah Tahan Gempa di Cianjur, DPR: Sediakan di Berbagai Wilayah Indonesia

Halaman: 
Penulis : Iskandar