JAKARTA, JITUNEWS.COM - Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan, pada Minggu (13/11) mengatakan bahwa salah satu tujuan Presiden Amerika Serikat Joe Biden menggelar pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping adalah untuk menjelaskan bahwa meski terlibat persaingan ketat dengan China, namun sejatinya Amerika Serikat tidak ingin terlibat konflik dengan China.

"Presiden melihat Amerika Serikat dan China terlibat dalam persaingan yang ketat, tetapi persaingan itu tidak boleh berujung pada konflik atau konfrontasi," kata Sullivan kepada wartawan, dikutip Reuters.

"(Konflik) perlu dikelola secara bertanggung jawab... dan ada juga area di mana kita bisa bekerja sama," tambahnya.

Media Barat Beritakan Dirinya Masuk RS usai Tiba di Bali, Menlu Rusia Ternyata Lagi "Nyantai" di Hotel

Sullivan mengatakan bahwa Joe Biden akan "sangat lugas dan to the point" dalam percakapannya dengan Xi Jinping, melanjutkan pendekatan yang telah dia lakukan sejak awal masa kepresidenannya.

Ia juga mengatakan bahwa pemerintah AS tidak berusaha untuk "mengatur ulang" hubungan dengan China, terlepas dari berbagai masalah yang muncul diantara kedua negara. Pertemuan yang digelar di sela-sela KTT G20 itu, lanjutnya, merupakan kelanjutan dari pendekatan Biden.

Sementara itu, juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan Biden akan berbicara dengan wartawan setelah pertemuannya dengan Xi.

Pertemuan di KTT G20 itu akan menjadi pertemuan tatap muka pertama yang dilakukan oleh kedua negara, sejak Joe Biden dilantik menjadi presiden AS pada 2021.

Pertemuan itu juga akan menjadi percakapan pertama tingkat tinggi antara AS dan China sejak Ketua DPR AS Nancy Pelosi berkunjung ke Taiwan pada Agustus 2022 kemarin yang memicu ketegangan besar antara kedua negara.

Tentara Rusia Sengaja Rusak Infrastruktur Penting di Kota Kherson sebelum Memutuskan Mundur

• 1