•  

logo


Produsen Mobil China Ambil Alih Pasar Otomotif Rusia

Produsen mobil China dikabarkan sudah membanjiri pasar Rusia setelah merk dagang asal Jepang dan negara-negara Barat keluar dari negara tersebut

14 November 2022 14:58 WIB

Dealer Chery di Rusia
Dealer Chery di Rusia istimewa

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Produsen-produsen otomotif asal China kini berbondong-bondong membuka dealernya di Rusia. Hal tersebut dilaporkan oleh media Rusia, RIA Novosti, mengutip data yang dihimpun oleh Otkrytiye Auto.

Menurut media tersebut, jumlah produsen otomotif China yang membuka gerai di wilayah Rusia sejak awal tahun 2022 ini meningkat hampir 300 persen dibanding tahun sebelumnya.

“Retailer mobil Rusia belum pernah melihat pertumbuhan pesat jumlah dealer mobil dari China, yang terjadi pada musim gugur ini,” demikian pernyataan Otkrytiye Auto, dikutip RIA Novosti.


6 Tewas dan Puluhan Terluka Akibat Ledakan di Istanbul, Erdogan: Serangan Teroris

Sejauh ini, merek otomotif China yang paling banyak membangun dealer baru di Rusia adalah Chery dengan 167 dealer, diikuti Exeed dengan 48, dan Omoda dengan 47 gerai baru.

Geely juga meningkatkan jumlah dealer mobilnya hingga sepertiga hanya dalam 10 bulan, dengan 44 pembukaan baru, menjadikan jumlah total dealer perusahaan di Rusia menjadi 133.

Sejumlah merek otomotif China lainnya juga ikut meramaikan pasar Rusia, diantaranya FAW dan Changan.

“Di antara merek China lainnya yang tidak masuk 10 besar, harus kami sebutkan, adalah merek baru Voyah dan Skywell, yang telah membuka tiga toko baru musim gugur ini, serta GAC, dengan satu gerai penjualan baru,” laporan tersebut dikatakan.

Meningkatnya popularitas mobil buatan China tersebut tak lepas dari banyaknya merek dagang Eropa, Amerika, dan Jepang yang memutuskan untuk keluar dari Rusia.

Banyak pembuat mobil kesulitan untuk melanjutkan operasi di Rusia karena gangguan logistik akibat sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat terkait situasi konflik Ukraina.

Pada Kamis pekan lalu, produsen mobil asal Jepang, Mazda, sudah memutuskan untuk keluar dari pasar Rusia.

“Perusahaan telah memutuskan untuk mengalihkan semua kepemilikan ekuitasnya di Mazda Sollers Manufacturing Rus [MSMR], sebuah perusahaan manufaktur dan penjualan mobil di Vladivostok, Rusia, kepada Sollers PJSC, mitra usaha 'joint-venture' kami, dan menandatangani perjanjian transfer pada 24 Oktober 2022,” kata perusahaan otomotif iu dalam laporan keuangannya, dikutip RT.com.

Menurut laporan media, Mazda sudah menghentikan pengiriman suku cadang ke pabriknya di Vladivostok pada bulan Maret kemarin akibat adanya sanksi anti-Rusia yang diberlakukan oleh negara-negara Barat.

Sanksi Anti-Rusia Tetap Diberlakukan Meski Konflik Ukraina-Rusia Sudah Selesai

Halaman: 
Penulis : Tino Aditia