Sama-sama Hadiri KTT G20 di Indonesia, Menlu Ukraina dan Rusia Bakal Gelar Pertemuan?
Menlu Ukraina mengatakan bahwa dirinya akan mempertimbangkan untuk menggelar pertemuan jika Menlu Rusia memintanya
14 November 2022 12:07 WIB

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba | istimewa |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba mengatakan dia akan "mempertimbangkan dengan hati-hati" untuk menggelar pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov. Kuleba menambahkan bahwa ia bersedia bertemu jika yang Lavrov "meminta" pembicaraan semacam itu. Diplomat tersebut membuat pernyataan tersebut kepada media di sela-sela KTT Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), yang berlangsung di Kamboja.
“Dia tidak meminta pertemuan, seperti kebiasaan dalam diplomasi. Jika dia melakukannya, kami akan mempertimbangkan permintaannya dengan hati-hati, dengan mempertimbangkan semua aspek dan realitas situasi saat ini,” kata Kuleba, tanpa menjelaskan apakah Kiev benar-benar setuju untuk mengadakan pertemuan seperti itu, jika Moskow pernah mengirim permintaan.
Ukraina telah berulang kali mengirimkan sinyal tentang prospek negosiasi dengan Rusia dalam upaya untuk mengakhiri konflik yang sedang berlangsung antara kedua negara. Presiden Vladimir Zelensky sebelumnya mengatakan Kiev tidak "menutup pintu" untuk pembicaraan semacam itu. Hanya saja, ia hanya bersedia menggelar negosiasi jika Vladimir Putin sudah tidak lagi menjadi Presiden Rusia.
Demi Kelancaran Presidensi G20, Pemprov Bali Larang Masyarakat Bepergian
"Saya katakan kami akan siap untuk berbicara dengan Rusia, tetapi dengan Rusia yang berbeda. Yang benar-benar siap untuk perdamaian. Seseorang yang siap mengakui bahwa mereka adalah penjajah,” kata Zelensky kepada CNN.
Sebelumnya, Zelensky meminta para pemimpin dunia "untuk memaksa Rusia melakukan negosiasi perdamaian yang nyata", meluncurkan daftar persyaratan, mulai dari pengembalian wilayah yang diklaim oleh Kiev hingga reparasi keuangan dari Moskow. Presiden Ukraina mengatakan sebelumnya bahwa satu-satunya cara untuk mencapai tujuan teritorial tersebut adalah dengan mengalahkan Rusia secara militer.
Sikap Rusia dalam pembicaraan, bagaimanapun, tetap tidak berubah. Moskow berulang kali menyatakan siap untuk bernegosiasi tanpa prasyarat apapun.
“Kami masih terbuka untuk negosiasi, kami tidak pernah menolaknya, kami siap melakukannya,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova pada hari Rabu pekan lalu.
Pada saat yang sama, Moskow menyatakan bahwa Kiev tidak dapat bertindak secara independen, mengingat mereka berada di bawah pengaruh AS. Hal itu membuat pemerintah Ukraina tidak memiliki kemampuan untuk melakukan pembicaraan yang berarti.
Mengerikan, Ini Rekaman Detik-detik Dua Pesawat Tempur AS Hancur usai Bertabrakan di Udara
Penulis | : | Tino Aditia |