Tingkatkan Kerjasama Energi dengan Rusia, India: Menguntungkan
Menlu India mengatakan bahwa kerjasama dengan Rusia di sektor energi sangat menguntungkan
9 November 2022 19:45 WIB

Menlu Rusia Sergey Lavrov (kanan) dan Menlu India Subrahmanyam Jaishankar | istimewa |
JAKARTA, JITUNEWS.COM - Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar, pada Selasa (8/11) mengatakan bahwa negaranya tengah berusaha menjalin kerjasama yang stabil dengan Rusia dalam hal energi, termasuk dengan terus membeli minyak mentah ataupun produk minyak asal Rusia. Menurutnya perdagangan energi dengan Rusia sangat menguntungkan bagi India.
Hal itu ia sampaikan saat menggelar pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.
“Adalah kewajiban mendasar kami untuk memastikan bahwa konsumen India memiliki akses terbaik dengan persyaratan yang paling menguntungkan ke pasar [energi] internasional,” kata Jaishankar, dikutip RT.com.
Jaringan Listrik Ukraina Jadi Target Serangan Rusia, Eropa Timur Bersiap Hadapi Gelombang Pengungsi
India yang merupakan negara pengimpor minyak terbesar ketiga di dunia, mulai meningkatkan pembelian minyak mentah Rusia setelah Uni Eropa menjatuhkan kebijakan sanksi terhadap Moskow. Sanksi tersebut memaksa Rusia untuk menawarkan diskon pada komoditas minyaknya untuk menggaet pembeli baru, diluar Uni Eropa.
Setelah memberlakukan diskon, pengiriman minyak Rusia ke India meningkat drastis. Rusia, bahkan, menggeser Arab Saudi dan Irak, yang selama ini dikenal sebagai pemasok minyak terbesar India.
Menurut laporan media, secara keseluruhan ekspor minyak mentah Rusia ke negara Asia Selatan itu mengalami kenaikan rata-rata 8 persen setiap bulannya, menjadi 946 ribu barel per hari.
Pada Oktober kemarin, Rusia menyumbang 22% dari total impor minyak India, melebihi impor minyak dari Irak (20,5%) dan Arab Saudi (16%).
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan bahwa Moskow dapat meningkatkan pasokan energi ke India dan bahwa kedua negara memiliki "prospek yang baik dalam kerjasama energi," termasuk proyek bersama pada energi nuklir dan pengembangan minyak dan gas di landas Arktik dan Timur Jauh Rusia, mengacu pada Proyek Sakhalin-1.
Sebelumnya, Perusahaan Minyak dan Gas Alam India (ONGC) mengkonfirmasi bahwa mereka berusaha untuk mempertahankan dan kemungkinan juga akan memperluas 20% sahamnya di perusahaan Rusia yang mengoperasikan proyek Sakhalin-1.
Berbicara tentang perdagangan timbal balik, Lavrov mengatakan bahwa "pada bulan September, omset perdagangan meningkat 130% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan mencapai $17 miliar". Ia menambahkan bahwa kedua negara tersebut akan segera mencapai target omset $30 miliar per tahun.
Terancam Sanksi, Ekspor Minyak Mentah Rusia Justru Alami Peningkatan
Penulis | : | Tino Aditia |